Quantcast
Channel: Write a Diary
Viewing all 289 articles
Browse latest View live

[Koran Kedaulatan Rakyat] Pentingnya Belajar Cara Menghadapi Bencana

$
0
0

Judul: Jangan Panik! vol.3 Anak Siaga dan Tanggap Bencana
Penulis: Watiek Ideo dan Fitri Kurniawan
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Cetakan: I, 2020
Tebal: 80 halaman
ISBN: 978-623-216-859-6





Sepertinya sudah tidak terhitung bencana yang singgah di bumi Indonesia. Awal 2020 beberapa daerah mengalami (lagi) banjir, tanah longsor, dan gempa. Faktor geografis menyebabkan Indonesia rawan bencana. Indonesia berada di antara tiga lempeng tektonik dunia, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Selain itu, Indonesia terletak di Sabuk Alpine (Alpine Belt) dan dikelilingi Cincin Api Pasifik (Ring of Fire). 

Sayang, kondisi Indonesia yang rawan bencana belum diikuti aksi siaga dan tanggap bencana. Pendidikan seputar hal ini masih minim, terutama untuk anak-anak. Mungkin kita bisa belajar dari Jepang. Sebagai contoh, Jepang rutin mengadakan simulasi gempa di sekolah-sekolah. Saat simulasi gempa, anak-anak akan merasakan sensasi gempa dan latihan menyelamatkan diri.

Buku juga menjadi sarana penting bagi pendidikan. Bersyukur sekali ketika mengetahui buku Jangan Panik! Vol.3 Anak Siaga dan Tanggap Bencana hadir untuk anak-anak. Di dalamnya ada sepuluh cerita anak tentang berbagai bencana yang akrab terjadi di Indonesia.Rumah Reno bercerita tentang Reno yang malah ingin main air ketika banjir. Suatu Malam di Rumah Kakek bercerita tentang Kakek yang masih menjaga keberadaan pohon untuk mencegah tanah longsor. Bersih-Bersih Rumah bercerita tentang Tio dan Rena yang mengalami gempa ketika sedang membereskan buku-buku di perpustakaan rumah. Cerita yang paling menarik menurut saya adalah Tas Penyelamat. Apa saja isi tas penyelamat? Berapa banyak dari kita yang berinisiatif menyiapkannya sebelum bencana datang? Kelihatannya sepele, tapi ternyata sangat penting! Setiap cerita diakhiri dengan penjelasan tanda-tanda bencana serta hal-hal yang harus dilakukan sebelum dan ketika bencana datang.  
      
Di buku ini, pendidikan siaga dan tanggap bencana disampaikan melalui kalimat sederhana dan dalam dua bahasa (bahasa Indonesia dan Inggris). Semua halaman dihiasi ilustrasi penuh warna yang atraktif. Bukan cuma anak, orangtua juga perlu membaca buku ini supaya bisa duduk bareng membahasnya dengan anak. Mari belajar siaga dan tanggap bencana demi keselamatan bersama. Sikap yang paling pokok, jangan panik berlebihan dan pahami sinyal bahaya. [] Haya Aliya Zaki, penulis dan pemerhati cerita anak


Cara mengirim resensi ke koran Kedaulatan Rakyat
1. Buku yang diresensi harus baru (tahun 2020).

2. Jenis bukunya boleh apa saja, termasuk buku cerita anak.

3. Tulis resensi maksimal 250 kata. Kalau lebih dari 250 kata, resensi akan dipotong redaktur. Kalimat berwarna merah di atas adalah kalimat saya yang dipotong redaktur.

4. Kirim resensi ke rubrik PUSTAKA dengan email resensikrm@yahoo.com dan redaksi@krjogja.com

5.  Lampirkan naskah resensi, scan cover buku, scan halaman keterangan buku (setelah cover), scan KTP, dan foto diri. Ingat, harus komplet lampirannya, ya. 

6. Jangan lupa sertakan biodata, pendidikan terakhir, dan nomor rekening bank di naskah dan badan email.

7. Resensi di atas saya kirim 13 Maret 2020 dan dimuat 14 April 2020 (masa tunggu sebulan).

8. Resensi terbit setiap hari Selasa, Jumat, atau Sabtu (seminggu sekali). Silakan pantau melalui e-paper gratis daftar di epaper.krjogja.com.  

Indahnya Silaturahmi di Tengah Pandemi

$
0
0

Siapa pun tahu, Ramadhan tahun ini “istimewa”. Pandemi Covid-19 melanda dunia dan dampaknya demikian luar biasa. Biasanya, saat Ramadhan, kita silaturahmi setiap hari, apakah tarawih berjamaah, tadarus di masjid, atau buka puasa bersama. Kini, semua rutinitas itu tiada, termasuk mudik Lebaran. Rasa sesak memenuhi rongga dada kala menonton video YouTube “Ramai Sepi Bersama”hasil kolaborasi empat musisi; Baskara Putra (Hindia), Kunto Aji, Yura Yunita, dan Sal Priadi. Video yang diinisiasi IM3 Ooredoo ini mewakili perasaan saya, bahkan mungkin banyak umat muslim di Indonesia.  



        Ramadhan selalu jadi momen yang paling saya tunggu, terutama beberapa tahun belakangan. Anak-anak sudah beranjak besar sehingga saya bisa leluasa tarawih di masjid. Kalau dulu, saya dan suami selang seling tarawih di rumah dan di masjid karena kami harus bergantian menjaga anak-anak yang masih kecil. Kami tidak bisa selalu membawa anak kecil ke masjid karena kadang kondisi anak kecil kan tidak terduga. Sedih, tahun ini balik tarawih di rumah saja, bahkan full sampai sebulan ya Allah. 
Setiap Ramadhan, pagi-pagi saya selalu ikut tadarusan ibu-ibu pengajian di masjid. Saya lebih senang mengaji tartil, membaca Alquran dengan pelan dan tenang. Jadi, demi mengkhatamkan 30 juz, enaknya memang tadarusan di masjid. Lebih senangnya lagi, ada Bu Hj. Nasir, guru mengaji kami, yang mambantu membimbing seandainya kami salah membaca huruf, tajwid, dan lain-lain. Maklum, pagi hari mata rawan terserang kantuk. Setelah sahur, ibu-ibu tidak balik ke kasur he-he.   
Lanjut ke kebiasaan berikutnya. Bukber blogger saat Ramadhan merupakan kesempatan berpapasan sekaligus menambah wawasan. Saya dan teman-teman blogger bercanda kalau bukbernya blogger itu keren karena sering “disponsori” brand ha-ha! Ya, saat Ramadhan, sesekali kami diundang brand untuk meliput acara dengan narsum dari berbagai bidang profesi. Bahkan, saya pernah ikut bukber yang berbuah laptop canggih dari brand. Pasalnya, tulisan saya dari acara bukber itu diperlombakan dan memenangi juara satu. Silaturahminya dapat, wawasannya dapat, hadiahnya pula dapat. Masyaallah. Tahun ini, bukber blogger terpaksa absen dulu hiks.            
Soal tradisi mudik Lebaran, saya punya cerita lebih heits lagi. Halah. Setiap tahun kami mudik ke tempat orangtua saya di Medan atau ke keluarga besar suami di Yogya. Tahun lalu, giliran kami mudik ke Medan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kami sekeluarga nekat mudik ke Medan pakai mobil pribadi dan sopirnya hanya satu, yakni suami saya! Benar-benar pengalaman SUPEEERRR, melebihi pengalaman kami traveling ke berbagai negara di Eropa. Sungguh!
Sebenarnya, kami cukup sering mudik road trip pakai mobil pribadi, tapi paling banter sampai Yogya doang. Sekarang Tangerang–Yogya 12 jam kelar. Lha ini, Tangerang–Medan! Bukan perkara mudah merencanakan road trip Tangerang–Medan-Tangerang sejauh 4000 km atau total 6 hari 6 malam, membawa anak-anak, dan itu tadi sopirnya cuma satu. Kalau istilah orang Medan: ngeri-ngeri sedap. Selain kudu lihai menyetir, stamina suami harus prima. Niat silaturahmi kepada orangtua tidak terbendung, apa daya harga tiket pesawat lagi gila-gilaan banget. Seingat saya, waktu itu ancar-ancar harga tiket pesawat kami mencapai Rp40 juta sekali jalan. Catet, sekali jalan, yo. Harga tiket pesawat naik berkali-kali lipat dibandingkan dengan harga biasa di musim Lebaran. Bolak-balik bisa Rp100 juta. Alamak.
Saat berangkat, suami memilih melewati jalur Sumatera lintas timur. Pulangnya, jalur Sumatera lintas barat. Beberapa kali bapak mertua menelepon karena khawatir. Tante di Medan pun sama khawatirnya. Jangan sampai kami ketemu “bajing loncat”. “Bajing loncat” adalah perampok bengis yang kerap mencegat di jalan. Mereka mengincar barang-barang bawaan truk atau mobil.        
Jelang malam di perjalanan, saya kerap berdebar, teringat suami lelah atau mengantuk. Kadang jurang yang terbentang di kanan kiri jalan, bikin hati diserang takut. Belum lagi kalau jalan gelap tidak berlampu. Alhasil saya komat-kamit melulu baca doa. Istirahat? Belum tentu ada penginapan yang kosong atau layak saat malam tiba. Kami pernah menginap di dalam mobil karena tidak dapat penginapan! Perjuangan mudik tahun lalu rasanya tidak sia-sia bila mengingat akhirnya kami bisa silaturahim ke orangtua. Tambahan pula ternyata tahun ini kami tidak bisa mudik sama sekali gara-gara pandemi.  

Kenang-kenangan mudik ke Medan tahun lalu

Pandemi Covid-19 membuat saya banyak menabung syukur. Saya diberi waktu bermuhasabah bahwa silaturahmi itu indah. Betapa berharganya makna keluarga dan handai tolan. Alhamdulillah, meski pandemi, #SilaturahmiSetiapHari tetap terjaga. Berkat paket Freedom Kuota Harian IM3 Ooredoo, jarak bukan lagi kendala. Hanya dengan 1 GB, saya bisa tadarusan bersama ibu-ibu via grup media sosial. Niat one day one juz insya Allah terlaksana. Hanya dengan 1 GB, saya bisa bukber online teman-teman blogger. Mungkin bakal seru kalau ceritanya nanti ditulis di blog ha-ha! Hanya dengan 1 GB, saya bisa video calldengan orangtua dan keluarga besar. Kok ya jadi ngikik-ngikik geli melihat rambut bapak-bapak yang mulai berkibar.  

Tahun ini silaturahmi virtual saja, ya

Pandemi tidak menghalangi IM3 Ooredoo menciptakan karya kolaborasi bareng empat musisi; Baskara Putra (Hindia), Kunto Aji, Yura Yunita, dan Sal Priadi. Unik, syuting dilakukan dari rumah masing-masing. Lahirnya lagu “Ramai Sepi Bersama” jadi penyemangat sekaligus pengingat bahwa apa pun yang terjadi, tidak ada yang lebih penting daripada silaturahmi. Duh, saya sudah beberapa kali menonton videonya, tapi mata tetap berkaca-kaca. Liriknya bikin hati sendu. Salut dengan IM3 Ooredoo yang menginisiasi kolaborasi empat musisi hebat ini. Kami-kami berasa tidak sendiri menghadapi pandemi.            
Ramadhan tahun ini memang pelik. Kita sedang ditempa habis-habisan untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dan lagi. Insya Allah kita bisa. Semoga pandemi lekas berlalu. “Apa pun yang terjadi, tidak apa ....” [] Haya Aliya Zaki

[Dongeng] Persahabatan Lutung dan Manyar

$
0
0


(Kedaulatan Rakyat, 15 Mei 2020)
Yak apa kabare, Manyar? Jadi kita dolansore ini?” tanya Lutung begitu sampai di sarang Manyar yang unik dan indah seperti anyaman mangkuk. Lutung tampak bersemangat.
Manyar menaruh buku bacaannya. Keningnya mengernyit. “Yak opo seh? Bukannya janjiannya besok sore? Hari ini aku mau meneruskan membaca buku favoritku,” jawab Manyar.
Aaah … iya! Lutung salah. Dia lupa! Hanya, entah kenapa, alasan Manyar soal membaca buku membuat Lutung kesal!
“Lutung, kapan kamu mau belajar membaca?” tanya Manyar. “Kamu tidak harus membaca buku-buku tebal seperti aku. Kamu bisa membaca buku bergambar atau buku lainnya yang kamu suka.”
Pertanyaan Manyar membuat Lutung tambah kesal. Tanpa berkata apa-apa, dia meninggalkan sarang burung manyar tempua itu. Lutung melompat lincah dari satu pohon ke pohon yang lain. Sepertinya dia balik ke pohon asam jawa atau pohon pilang untuk makan-makan lagi.  Kon wesngerti kan kalau aku tidak suka duduk diam membaca! Aku sukanya dolananseperti ini!” teriak Lutung sayup-sayup.
Lutung dan Manyar tinggal di sebuah hutan di Jawa Timur. Mereka bersahabat meski memiliki hobi berbeda. Lutung senang bertualang di hutan, sedangkan Manyar senang membaca buku. Manyar memahami itu. Akan tetapi, dia cuma ingin Lutung belajar membaca. Seandainya saja Lutung tahu kalau manfaat membaca banyak sekali.    
Malamnya, Manyar mendengar ribut-ribut. Lutung ditangkap oleh sekelompok manusia! Dia dikurung di dalam kandang yang sempit. Kasihan Lutung. Manyar ingin menolongnya!
Manyar berpikir keras. Akhirnya, dia mendapatkan ide dari buku yang pernah dibacanya. Besok Manyar akan meminta teman-temannya sesama burung manyar tempua untuk berkumpul. Dia juga akan memberitahukan rencananya ini kepada teman-teman sesama lutung.
            Keesokan sore, Manyar dan teman-temannya berkumpul di dahan pohon di dekat tenda manusia. Manyar memberi kode. Dia dan teman-temannya berkicau merdu sekali. Sekelompok manusia yang menangkap Lutung, terpesona. Mereka berlomba menangkap Manyar dan teman-temannya juga.
Begitu kawanan burung manyar tempua beraksi, teman-teman sesama lutung pun bergegas membebaskan Lutung. Ada yang mencuri kunci kandang dan ada yang membantu melepaskan ikatan di tubuh Lutung. Mereka berhasil! Lutung dan teman-temannya kabur meninggalkan halaman tenda, lalu disusul Manyar dan teman-temannya.
            Usut punya usut, Lutung ditangkap saat dia kejeblos ke dalam lobang besar di sekitar tenda. Awalnya Lutung cuma ingin tahu apa yang dilakukan oleh sekelompok manusia itu. Di sekitar situ sudah ada plang kayu bertuliskan “Hati-Hati Lobang!”ditancapkan, tapi Lutung kan tidak bisa membaca.  
            “Manyar, aku mau belajar membaca,” kata Lutung malu-malu.
            Manyar tersenyum. “Sungguh? Dengan senang hati aku akan mengajarimu, Lutung. Setelah belajar, kita dolan bareng-bareng, ya?”
Lutung langsung melompat-lompat kesenangan. [] 

Cara mengirim cerpen anak atau dongeng ke koran Kedaulatan Rakyat
1.  Tulis cerpen anak atau dongeng maksimal 500 kata.
2. Kirim naskah rubrik CERNAK ke alamat redaksi KR Jl. P. Mangkubumi, Gowongan, Jetis no. 40–46 Yogyakarta 55232. Tidak perlu mengirim soft copy via e-mail.
3.  Lampirkan scanKTP.
4. Sertakan biodata dan nomor rekening bank di naskah dan badan email.
5. Dongeng di atas saya kirim 5 Mei 2020 dan dimuat 15 Mei 2020 (masa tunggu 10 hari).
6. Rubrik CERNAK terbit setiap hari Jumat atau Minggu (seminggu sekali). Silakan pantau melalui e-paper gratis daftar di epaper.krjogja.com.  

Waktunya Hijrah Bersama Sasha Halal Toothpaste

$
0
0

           Bagi saya, rezeki bukan cuma materi. Bisa bersua dengan seseorang yang menginspirasi, itu juga rezeki. Beberapa tahun lalu masjid sekolah anak saya mengadakan pengajian dengan ustazah Peggy Melati Sukma. Wow, rasanya tidak sabar pengin hadir dan mendengarkan langsung kisah hijrahnya! Peggy adalah artis pemeran sinetron Gerhana pada tahun 90-an. Dia kerap berpakaian seksi dan bersikap centil. Bicaranya cepat seperti kereta peluru shinkansen. Peggy mengakui, dulu hidupnya bukan hanya bergelimang harta, melainkan juga bergelimang maksiat. Lalu, kini?
            Kini Peggy telah berhijab rapat dan memutuskan meninggalkan atribut duniawi. Dia disibukkan dengan aktivitas dakwah dari pelosok daerah hingga keluar negeri. Apa yang membuat Peggy merasa inilah #WaktunyaHijrah? Jawabannya, ketika dia mengenal Alquran. Peggy berusaha betul memahami ayat-ayat Alquran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Nikmat sekali. Tak pernah sehari pun dia pengin jauh dari kalam Ilahi. Masya Allah.
            Bicara soal hijrah, hari Minggu lalu saya diundang Hijab Influencers Networkuntuk menghadiri launching produk Sasha Halal Toothpaste (PT. Kino Indonesia) di The Hook Restaurant, Jakarta Selatan (2/12). Sukaaa, narsumnya idola semua Lulu Elhasbu(fashion blogger & designer) dan Ummu Balqis (parenting & marriage influencer). Saya dkk blogger terlibat dalam diskusi tentang hijrah yang sangat menarik! 

pasta-gigi-siwak
Launching Sasha Halal Toothpaste (credit: @hijabinfluencersnetwork)


            Bagi Lulu, hijrah adalah proses yang terus-menerus kita upayakan untuk menjadi pribadi yang lebih baik sampai akhirnya kita menutup mata dan saat itulah upaya kita selesai. Setuju banget! Sejak kecil, Lulu menempuh pendidikan di sekolah Islam, bahkan pernah mencicipi pendidikan pesantren juga. Akan tetapi, masa itu, Lulu berhijab masih sekadar berhijab, belum tahu apa sesungguhnya maknanya berhijab. Saat kuliah, Lulu malah membuka hijabnya.
            Lulu kembali berhijab setelah pulang umroh dan mulai merintis karier menjadi model muslimah. Sedikit demi sedikit cara berhijabnya diperbaiki dari yang sedikit terbuka menjadi full tertutup, dari yang pendek menjadi panjang, dan dari yang ketat menjadi longgar. “Dalam proses hijrah itu kita butuh terus mencari dan menggali ilmu. Ikut pengajian, hadir di majelis taklim, membaca Alquran, dll. Ya, berhijab juga butuh ilmu, bukan cuma ikut-ikutan tren,” tegas Lulu.
            Pada tahun 2010, bersama beberapa temannya, Lulu mendirikan Zaura Models, manajemen model muslimah pertama di Indonesia. Lulu menekankan pentingnya inner beauty atau akhlak kepada model-modelnya. Secantik apa pun model tersebut, tapi kalau akhlak nol, so sorry they have to say goodbye. Nama baik muslimah dipertaruhkan di sini. Maka, wajar jika pelajaran pertama di Zaura Models adalah soal akhlak, selanjutnya barulah belajar cara berjalan di catwalk. 

Bersiwak untuk kesehatan gigi dan mulut    

            Selain memperbaiki penampilan, Lulu sangat memperhatikan produk yang dikonsumsinya apakah produk tersebut halal atau tidak. Jangan sampai dalam darah kita mengalir sesuatu yang haram. Jangan sampai berkahnya hilang. Naudzubillahi min dzalik. Jadi, untuk pasta gigi, Lulu mantap hijrah ke Sasha Halal Toothpaste karena 100% halal.
            Lebih kerennya lagi, Sasha Halal Toothpaste mengandung serpihan siwak asli (bukan essence) yay! Produk yang mengandung siwak asli, di kemasannya tertulis “Salvadora perisica extract”. Sementara itu, produk yang mengandung siwak essence, di kemasannya hanya tertulis siwak(tanpa nama ilmiah atau kata ekstrak).  Ini yang saya pelajari di kuliah Farmasi dan saya sudah konfirmasi kebenarannya dengan Mbak Danti Nastiti (Assistant Brand Manager Sasha Halal Toothpaste) setelah selesai acara.
            Bersama Annisa Rizki Amalia, drg., Sp.KGA, kami membahas lebih dalam tentang manfaat siwak. Siwak (Salvadora persica) adalah tangkai kayu berwarna putih, berserat lembut, dan wangi. Biasanya siwak tumbuh di Timur Tengah dan Afrika. Kadang siwak disebut juga tongkat kunyah.

Sejak zaman Rasulullah, siwak dipakai untuk membersihkan gigi dan mulut. Berdasarkan penelitian, siwak memang mengandung aneka zat yang memberi perlindungan pada gigi seperti fluoride, antimikroba, flavonoid, astringen, macam-macam mineral, dll.
Perbedaan siwak dengan sikat gigi: dipakai segahar apa pun (((GAHAR))), siwak tetap aman untuk gigi dan mulut karena teksturnya begitu lembut. Kalau sikat gigi, kita harus hati-hati seandainya salah sikat bisa melukai gusi dan dinding mulut. So, tidak heran, World Health Organization (WHO) resmi merekomendasikan siwak sebagai pembersih alami gigi dan mulut. Sekarang Teman-teman percaya kan kenapa bersiwak itu sunnah? Pastinya karena ada begitu banyak kebaikan di dalamnya. Hebat, ya!

        “Bersiwak bagian dari kebersihan mulut dan dan keridhoan bagi Rabb.” (HR. Ahmad 66)
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap hendak menunaikan shalat.” (HR. Bukhari 70)
            Ummu Balqis berkata, kebersihan mulut sangat penting dalam ajaran Islam. Jabir bin Abdullah meriwayatkan Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa memakan bawang merah atau bawang putih, hendaklah ia menjauhi kami atau masjid kami, serta hendaklah ia duduk di rumahnya saja.” See, Rasulullah sudah kasih warning, jangan sampai bau mulut mengganggu khusuknya jamaah shalat dan beribadah lain hehe. Sedemikian pentingnya soal kebersihan mulut ini di mata Rasulullah.  
            Kalau dalam berumah tangga gimana, Um? Wow, apalagi ini yekan. Pasangan suami istri sebaiknya jangan bau mulut, ah. Sungkan mengingatkan pasangan yang bau mulut? Coba cari waktu yang tepat misal, saat couple time. Ngobrol-ngobrol tentang kekurangan masing-masing yang harus diperbaiki. Manfaatkan kesempatan ini untuk memuji kelebihan pasangan terlebih dahulu, lalu lanjut mengkritik sayang (cieee) bau mulutnya sekaligus memberi saran. Suami istri saling terbuka insya Allah keluarga harmonis aman tenteram. Aamiin.   

pasta-gigi-siwak
Narasumber yang kece-kece

Review Sasha Halal Toothpaste

Hadirnya Sasha Halal Toothpaste jadi kabar gembira buat kita karena sekarang bersiwak lebih praktis. Seperti yang kita tahu, siwak sulit didapat di Indonesia. Sasha Halal Toothpaste punya dua varian, yakni Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial mengandung serpihan siwak asli dan ekstrak daun sirih (kemasan emas). Fungsinya membunuh bakteri penyebab plak dan membuat napas segar lebih lama. Sasha Toothpaste Whitening mengandung serpihan siwak asli, lemon, dan garam (kemasan putih). Fungsinya memberi perlindungan ganda dan membuat gigi tampak putih. Semingguan saya memakai Sasha Halal Toothpaste. Berikut reviewnya. 

Kemasan Sasha Halal Toothpaste

            Sudah saya sebutkan di atas, warna kemasan Sasha Halal Toothpaste ada dua sesuai variannya. Di kemasan banyak tulisan Arab gundul. Jangan khawatir, ini translate bahasa Arab untuk tulisan berbahasa Indonesia di kemasan,  bukan semacam tulisan doa yang dilarang dibawa ke kamar mandi. Tanggal kedaluwarsa (expired date) tercantum jelas. Ukuran dua macam; 65 gram dan 150 gram. 

pasta-gigi-siwak
Dua varian Sasha Halal Toothpaste

Kandungan siwak asli dan expired date tercantum jelas

 

Aman dan halal

            Tugas BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) adalah memastikan sebuah produk mengandung bahan berbahaya atau tidak. Contoh bahan-bahan berbahaya antara lain merkuri, formalin, dan rodamin B. Jika aman, BPOM memberikan nomor POM untuk produk tersebut.
            Gimana cara mengecek nomor POM palsu atau tidak? Sila ke web situs pom.go.id. Pilih Daftar Produk dan masukkan nomor POM yang tertera di kemasan. Saya memasukkan nomor POM Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial dan Sasha Toothpaste Whitening. Terbukti kedua produk ini tercatat aman di BPOM.   
Sasha Halal Toothpaste juga sudah mendapat sertifikat halal MUI. Pasta gigi ini tidak cuma mengandung bahan-bahan halal, tapi proses pembuatannya dari hulu ke hilir pula halal. Semua diperbolehkan dalam hukum Islam. Alhamdulillah. 

nomor-pom-aman
Nomor POM di kemasan

Kedua varian Sasha Halal Toothpaste tercatat aman di BPOM


halal-mui
HALAL!

Kesan

             Semingguan saya memakai Sasha Toothpaste Whitening. Gimana rasa siwaknya, saya kurang tahu. Soalnya saya belum pernah bersiwak. Pasta giginya warna putih dan beraroma mint. Tekstur ringan, tidak seperti pasta gigi lain yang berasa tebal/kaku, dan tidak banyak berbusa. Hemat air kumur haha. Lemon dan garam kolaborasi whitening alami. Hanya, hasil putihnya belum kelihatan dong secara baru seminggu. Nanti hasilnya tergantung kebiasaan juga apakah sering merokok, ngopi, dll. Saran drg. Annisa, wajib sikat gigi minimal sebelum tidur malam dan setelah sarapan.
Dulu pernah si bungsu (8 tahun) salah pakai pasta gigi, yang dipakai pasta gigi lama saya. Dia langsung jerit-jerit kepedasan. Kemarin saya minta si bungsu mencoba Sasha Toothpaste Whitening. Katanya, “Enggak pedas, Ummi!” Kadar mint-nya masih bisa ditolerir si bungsu ternyata. Oiya, saya juga mencoba Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial, tapi tidak setiap hari. Warna pasta giginya cokelat muda dan ada butiran sirih. Harum sirih memenuhi rongga hidung (tapi tidak menyengat) saat sikat gigi. Love it! Segaaar! Kalau mau keluar rumah, saya pasti pakai Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial haha. Siwaknya aja udah keren, ditambah lagi sirih. As we know, sirih juga bermanfaat menjaga kesehatan gigi dan mulut.  So far cocok sama dua varian pasta gigi ini. Insya Allah saya mengikut jejak Lulu hijrah ke Sasha Halal Toothpaste. ^^  

Harga berapa beli di mana

            Harga Sasha Halal Toothpaste cukup terjangkau sekitar Rp12 ribuan. Bisa dibeli di minimarket dan supermarket terdekat. Info lebih lengkap bisa diintip di Facebook Sasha Pancaran Aura Islami dan Instagram Sasha Indonesia.
 Btw, nama Sasha identik dengan nama perempuan, tapi pasta gigi ini untuk semua jender, kok. Dengan segala kebaikannya, Sasha Halal Toothpaste oke banget dipakai oleh kalian yang nonmuslim juga. Saya sendiri sudah merasakan kebaikannya. Bersiwak bareng keluarga, why not?
Last but not least, cerita tentang hijrah memang selalu menarik minat karena banyak orang concerned di sini. Pesan Ummu Balqis, jangan pernah berhenti berproses. Mari berbagi dan dukung teman-teman kita yang pengin berhijrah. Gimana dengan kalian? Apakah punya kisah hijrah yang menyentuh hati? Yuk, share di sini. [] Haya Aliya Zaki

[Dongeng] Persahabatan Lutung dan Manyar

$
0
0


(Kedaulatan Rakyat, 15 Mei 2020)
Yak apa kabare, Manyar? Jadi kita dolansore ini?” tanya Lutung begitu sampai di sarang Manyar yang unik dan indah seperti anyaman mangkuk. Lutung tampak bersemangat.
Manyar menaruh buku bacaannya. Keningnya mengernyit. “Yak opo seh? Bukannya janjiannya besok sore? Hari ini aku mau meneruskan membaca buku favoritku,” jawab Manyar.
Aaah … iya! Lutung salah. Dia lupa! Hanya, entah kenapa, alasan Manyar soal membaca buku membuat Lutung kesal!
“Lutung, kapan kamu mau belajar membaca?” tanya Manyar. “Kamu tidak harus membaca buku-buku tebal seperti aku. Kamu bisa membaca buku bergambar atau buku lainnya yang kamu suka.”
Pertanyaan Manyar membuat Lutung tambah kesal. Tanpa berkata apa-apa, dia meninggalkan sarang burung manyar tempua itu. Lutung melompat lincah dari satu pohon ke pohon yang lain. Sepertinya dia balik ke pohon asam jawa atau pohon pilang untuk makan-makan lagi.  Kon wesngerti kan kalau aku tidak suka duduk diam membaca! Aku sukanya dolananseperti ini!” teriak Lutung sayup-sayup.
Lutung dan Manyar tinggal di sebuah hutan di Jawa Timur. Mereka bersahabat meski memiliki hobi berbeda. Lutung senang bertualang di hutan, sedangkan Manyar senang membaca buku. Manyar memahami itu. Akan tetapi, dia cuma ingin Lutung belajar membaca. Seandainya saja Lutung tahu kalau manfaat membaca banyak sekali.    
Malamnya, Manyar mendengar ribut-ribut. Lutung ditangkap oleh sekelompok manusia! Dia dikurung di dalam kandang yang sempit. Kasihan Lutung. Manyar ingin menolongnya!
Manyar berpikir keras. Akhirnya, dia mendapatkan ide dari buku yang pernah dibacanya. Besok Manyar akan meminta teman-temannya sesama burung manyar tempua untuk berkumpul. Dia juga akan memberitahukan rencananya ini kepada teman-teman sesama lutung.
            Keesokan sore, Manyar dan teman-temannya berkumpul di dahan pohon di dekat tenda manusia. Manyar memberi kode. Dia dan teman-temannya berkicau merdu sekali. Sekelompok manusia yang menangkap Lutung, terpesona. Mereka berlomba menangkap Manyar dan teman-temannya juga.
Begitu kawanan burung manyar tempua beraksi, teman-teman sesama lutung pun bergegas membebaskan Lutung. Ada yang mencuri kunci kandang dan ada yang membantu melepaskan ikatan di tubuh Lutung. Mereka berhasil! Lutung dan teman-temannya kabur meninggalkan halaman tenda, lalu disusul Manyar dan teman-temannya.
            Usut punya usut, Lutung ditangkap saat dia kejeblos ke dalam lobang besar di sekitar tenda. Awalnya Lutung cuma ingin tahu apa yang dilakukan oleh sekelompok manusia itu. Di sekitar situ sudah ada plang kayu bertuliskan “Hati-Hati Lobang!”ditancapkan, tapi Lutung kan tidak bisa membaca.  
            “Manyar, aku mau belajar membaca,” kata Lutung malu-malu.
            Manyar tersenyum. “Sungguh? Dengan senang hati aku akan mengajarimu, Lutung. Setelah belajar, kita dolan bareng-bareng, ya?”
Lutung langsung melompat-lompat kesenangan. [] 

Cara mengirim cerpen anak atau dongeng ke koran Kedaulatan Rakyat
1.  Tulis cerpen anak atau dongeng maksimal 500 kata.
2. Kirim naskah rubrik CERNAK ke alamat redaksi KR Jl. P. Mangkubumi, Gowongan, Jetis no. 40–46 Yogyakarta 55232. Tidak perlu mengirim soft copy via e-mail.
3.  Lampirkan scanKTP.
4. Sertakan biodata dan nomor rekening bank di naskah dan badan email.
5. Dongeng di atas saya kirim 5 Mei 2020 dan dimuat 15 Mei 2020 (masa tunggu 10 hari).
6. Rubrik CERNAK terbit setiap hari Jumat atau Minggu (seminggu sekali). Silakan pantau melalui e-paper gratis daftar di epaper.krjogja.com.  

Cegah Penularan Virus Korona Pada Lansia

$
0
0

Teman-teman mungkin sudah pada tahu kalau lansia lebih rentan terinfeksi virus korona. Tambahan pula jika lansia tersebut memiliki penyakit kronis seperti jantung, kanker, hipertensi, dsb. Mereka lebih rentan lagi dan lagi terinfeksi virus korona karena fungsi organ-organ tubuh yang menurun dan sistem imun yang rendah. Meski begitu, saya punya beberapa tip agar virus korona tidak menjangkiti dan memperburuk kondisi lansia saat pandemi Covid-19. Yuk, simak tipnya!

1. Jaga kebersihan

            Lansia harus sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama sekitar 20 detik. Kalau tidak ada sabun, boleh pakai hand sanitizer. Oleskan hand cream atau krim pelembap jika tangan terasa kering. Benda-benda yang kerap dipegang seperti ponsel, gagang pintu, pegangan tangga, dll harus dibersihkan pakai disinfektan secara berkala. 

2. Di rumah saja

Sebaiknya lansia di rumah saja untuk sementara waktu. Ketika bepergian, kemungkinan terpapar virus sangat tinggi, apalagi jika lansia bepergian dengan transportasi umum. Ruang publik yang ramai seperti mal, restoran, stasiun, dll, dapat membahayakan kondisi kesehatan lansia. 

3. Pakai masker

            Kalau dulu masker hanya dipakai oleh orang sakit, sekarang WHO mewajibkan semua pakai masker jika bepergian, sekalipun cuma ke minimarket dekat rumah. Pakai masker kain saja, tidak perlu masker N92 atau masker bedah (hijau) demi menjaga ketersediaan masker tersebut untuk tenaga medis. Masker kain kekinian dengan beraneka motif dan warna malah jadi trend fashion yang oke, lo. Teman-teman bisa memberikan hadiah masker kain motif batik, misalnya, untuk ayah, ibu, kakek, atau nenek. Mereka akan senang.       

4. Hindari kumpul-kumpul

Saat kumpul-kumpul di mana lansia banyak bersentuhan dengan orang-orang entah itu berjabat tangan atau berpelukan dan menyentuh macam-macam permukaan benda, potensi penularan virus menjadi lebih besar. 

5. Jangan menerima kedatangan anak cucu

Lansia jangan menerima kedatangan dari anak cucu dulu. Anak muda yang sudah terinfeksi virus, namun tanpa gejala karena daya tahan tubuh yang bagus, ini terutama yang harus diwaspadai. Secara tidak sadar, mereka bisa menularkan virus. 
Memang berat bagi lansia untuk tidak berinteraksi dengan keluarga besar. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan mental dan pikiran mereka. Karena itu, pastikan agar lansia tidak merasa terkucil dan tetap bahagia. Anak cucu dapat melakukan silaturahmi virtual dengan video call, skype, zoom meeting, dll. 

Lebaran tahun lalu bersama Abah, sekarang silahturami virtual saja

6. Cek kebersihan perawat home care

Perawat home care bertugas melayani kebutuhan harian lansia, seperti menyuapi makan, memberikan obat-obatan, memandikan, dll. Maka, penting untuk mengecek protokol kesehatan perawat home care lansia saat pandemi. Mereka harus selalu mencuci tangan, memakai masker, dan tidak mengunjungi zona merah. 

7. Tunda pemeriksaan rutin ke dokter

Lansia sering terkena masalah kesehatan, karena itu mereka kudu rutin periksa ke dokter. Akan tetapi, saat pandemi, hendaknya lansia mengunjungi dokter saat kondisi sangat mendesak saja. Hari gini tenaga medis di rumah sakit memiliki frekuensi tinggi berinteraksi dengan pasien mana pun, termasuk pasien Covid-19. Seandainya terpaksa ke dokter, pastikan lansia dan pendampingnya (perawat home care atau anggota keluarga) benar-benar mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan membawa hand sanitizer + disinfektan dalam kemasan botol kecil + tisu + obat-obatan yang diperlukan. 
Di atas itu semua, perhatikan asupan makanan bergizi seimbang, vitamin, dan mineral untuk lansia. Jangan sampai lansia bergadang atau tidur larut malam. Ajak mereka melakukan olahraga ringan di rumah. Bantu mereka mengembangkan hobi yang disuka seperti merajut, melukis, berkebun, dsb. Jika teman-teman ragu dan ingin berkonsultasi dengan dokter, silakan mencoba aplikasi Halodoc. Mudah-mudahan bisa membantu. []

[Resensi Buku] Menumbuhkan Kepedulian Anak terhadap Bumi

$
0
0

(Kedaulatan Rakyat, 23 Juni 2020)

Judul: Tanya-Jawab Seru: Merawat Bumi
Penulis: Camilla de la Bedoyere
Ilustrator: Richard Watson
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Cetakan: I, 2020
Tebal: 32 halaman
ISBN: 978-623-216-884-8





Apa yang pernah anak-anak tanyakan kepada orangtua tentang hal sekitar? Kenapa bumi semakin panas? Ke mana perginya semua kotoran di toilet? Bisakah kita hidup tanpa sampah? Pertanyaan-pertanyaan unik dan menggelitik ini mungkin membuat kening orangtua berkernyit. Padahal, sesungguhnya, bentuk rasa keingintahuan anak berperan penting dalam perkembangan intelektualnya. Orangtua jangan membatasi, apalagi sampai memadamkan rasa ingin tahu anak. Salah satu alternatif bagus adalah mencari jawabannya sama-sama melalui buku.

Buku Tanya-Jawab Seru: Merawat Bumi membantu menjelaskan segala sesuatu tentang Bumi. Penjelasan diawali dari yang paling sederhana, seperti apa itu udara, kenapa laut menjadi kotor, hingga mengapa kita memerlukan hutan. Ada juga penjelasan tentang aksi sederhana merawat Bumi yang bisa dilakukan anak-anak.

Aneka fakta mencengangkan di dalam buku bakal membuat anak penasaran. Contoh, sapi-sapi mengeluarkan gas rumah kaca ketika mereka kentut dan serdawa (hal. 8), setiap tahun orang Jepang menghabiskan 90 ribu ton sumpit kayu (hal. 14), perjalanan satu buah pisang untuk bisa tiba di atas meja makan kita ternyata bisa sampai ribuan kilometer (hal.18), dan masih banyak lagi. Aneka fakta disampaikan secara padat dan mengasyikkan. Ilustrasi cantiknya membuat anak tidak bosan mengulang-ulang membaca.       

Memuaskan rasa ingin tahu anak tentang hal sekitar akan memberikan manfaat jangka panjang. Anak jadi lebih peduli terhadap Bumi dan sesama makhluk hidup. Selama ini ketidakpedulian manusialah yang menyebabkan kerusakan Bumi. Ada sekitar 7,7 miliar manusia yang hidup di Bumi. Kita semua punya tugas untuk menjaga dan melestarikannya. [] Haya Aliya Zaki, penulis dan pemerhati cerita anak 


Cara mengirim resensi ke koran Kedaulatan Rakyat
1. Buku yang diresensi harus baru (tahun 2020).

2. Jenis bukunya boleh apa saja, termasuk buku cerita anak.

3. Tulis resensi maksimal 250 kata. Kalau lebih dari 250 kata, resensi akan dipotong redaktur. Kalimat berwarna merah di atas adalah kalimat saya yang dipotong redaktur.

4. Kirim resensi ke rubrik PUSTAKA dengan email resensikrm@yahoo.com dan redaksi@krjogja.com.

5.  Lampirkan naskah resensi, scan cover buku, scan halaman keterangan buku (setelah cover), scan KTP, dan foto diri. Ingat, harus komplet lampirannya, ya. 

6. Sertakan biodata, pendidikan terakhir, dan nomor rekening bank di naskah dan badan email.

7. Resensi di atas saya kirim 11 Mei 2020 dan dimuat 23 Juni 2020 (masa tunggu 1,5 bulan).

8. Resensi terbit setiap hari Selasa (seminggu sekali). Silakan pantau melalui e-paper gratis daftar di epaper.krjogja.com.  

[Cerpen] Empon-Empon di Pekarangan Rumah Emon

$
0
0
(Kedaulatan Rakyat, 3 Juli 2020)


Liburan tahun lalu merupakan liburan paling berkesan bagi Emon. Emon belajar menanam toga (tanaman obat keluarga) atau empon-empon dari Eyang Putri yang tinggal di Sukoharjo. Empon-empon adalah tanaman herbal berkhasiat obat seperti kunyit, jahe, dan temulawak. Pemandangan empon-empon yang tumbuh subur di pekarangan Eyang Putri terbawa sampai ke dalam mimpi Emon.
Emon memang suka mencicipi jamu yang dijual ibu-ibu jamu ghendong di kota. Dia meniru kebiasaan Mama dan Papa. Jamu dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak heran, Mama dan Papa tampak selalu bugar. Demikian pula Eyang Putri.
Pulang dari rumah Eyang Putri, Emon membantu Mama dan Papa menggarap pekarangan di belakang rumah. Selain empon-empon, mereka juga mencoba menanam kangkung, sawi, cabai, dan lain-lain. Ukuran pekarangan tidak terlalu luas, jadi mereka memanfaatkan wadah bekas seperti ember, kaleng, atau botol air mineral.
Hampir setiap hari ada pemandangan Emon menyeka keringat di pekarangan. Asyiknya kegiatan mencampur pupuk, menanam bibit, menyiram, dan tentu saja … memanen! Pekarangan yang tadinya kosong melompong, kini semarak oleh bermacam-macam tanaman. Sesekali terdengar Emon menyapa tanaman-tanamannya, “Selamat sore. Kalian sedang apa? Pasti pada haus, kan? Aku siram air, ya.” Menurut Eyang Putri, sebaiknya tanaman diperlakukan seperti manusia. Kalau bisa sambil berzikir. Manusia dan tanaman sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.   
Berbeda dengan tahun lalu, liburan kali ini mengharuskan Emon di rumah saja karena pandemi Covid-19. Tidak mengapa, Emon memilih mengurus pekarangannya. Ketika pandemi melanda, empon-empon ramai diburu orang. Kadang Emon berbagi empon-empon gratis kepada tetangga dan teman-temannya di SD Harapan Ibu. Selain untuk bahan minuman jamu, empon-empon juga digunakan sebagai bumbu masakan.
“Kira-kira panennya kapan ya, Mon?” tanya Dimas melalui video call.
“Sekitar beberapa bulan. Hati-hati saat membongkar tanahnya nanti,” jawab Emon.
“Kalau wadahnya pakai ban bekas apa bisa, Mon?” tanya Sri pula. Dia lebih tertarik menanam sayuran daripada empon-empon.
“Bisa, dong. Yang penting wadahnya bisa menampung tanah dan air,” jawab Emon lagi. Emon senang. Teman-temannya jadi tertarik belajar menanam di pekarangan seperti dirinya.
“Pasti seru kalau di sekolah kita ada pelajaran bercocok tanam. Aku bakal jadi peserta nomor satu!” kata Dimas. 
“Sekarang aku tahu bagaimana sulitnya pekerjaan pak tani. Aku tidak mau membuang-buang makanan lagi,” kata Sri. “Terima kasih sudah mengajariku, Mon. Aku pengin traktir kamu, Dimas, dan teman-teman makan-makan di rumahku.”         
Emon bersorak dalam hati. Dia langsung membayangkan melahap ayam bakar Magetan buatan mama Sri yang terkenal lezat. Tapi, sejenak kemudian dia manyun kembali. ”Yeee … Sri, kita kan belum boleh kumpul-kumpul. Korona inget korona!” protes Emon keki.
Dimas dan Sri spontan tertawa. Mama yang sedang duduk di samping Emon ikut tertawa.
“Ada apa ini rame-rame?” tanya Papa tiba-tiba dari dapur. Beliau membawa dua gelas jamu kunyit asam dingin untuk Emon dan Mama. Kelihatannya segar sekali.
Emon dan Mama saling lirik. “Ada, deeeh,” jawab mereka serempak, lalu menyeruput jamu kunyit asam dengan nikmat. [] Haya Aliya Zaki

Cara mengirim cerpen anak atau dongeng ke koran Kedaulatan Rakyat
1.  Tulis cerpen anak atau dongeng maksimal 500 kata.
2. Kirim naskah rubrik CERNAK ke alamat redaksi KR Jl. P. Mangkubumi, Gowongan, Jetis no. 40–46 Yogyakarta 55232. Tidak perlu mengirim soft copy via e-mail.
3.  Lampirkan scanKTP.
4. Sertakan biodata dan nomor rekening bank di naskah dan badan email.
5. Dongeng di atas saya kirim 16 Juni 2020 dan dimuat 3 Juli 2020 (masa tunggu 2 minggu).
6. Rubrik CERNAK terbit setiap hari Jumat (seminggu sekali). Silakan pantau melalui e-paper gratis daftar di epaper.krjogja.com.  




Sedekah Daging Jadi Solusi Berbagi di Kala Pandemi

$
0
0

Beberapa hari lalu saya membaca cerita tentang pilot yang di-PHK, kini menjadi kurir makanan. Dulu sang pilot memiliki penghasilan puluhan juta rupiah per bulan, kini alhamdulillah penghasilan cukup untuk makan. Mereka yang selama ini kelebihan materi, kini harus mengencangkan ikat pinggang, bahkan hidup kekurangan. Pandemi Covid-19 membuat segalanya jadi berbeda, termasuk dalam menyambut Iduladha beberapa hari lagi.
Saya bertanya kepada pedagang hewan kurban yang saya temui, gimana penjualan hewan kurban tahun ini. Namanya blogger kudu sering sering kepo sama sekitar, kan. Siapa tahu bisa jadi bahan postingan he-he. Dugaan saya benar. Tahun ini penjualan hewan kurban menurun sampai sekian puluh persen. Pandemi melibas banyak sektor perekonomian. Masyarakat kehilangan mata pencaharian. “Jangankan membeli hewan kurban, masyarakat untuk makan sehari-hari saja sulit, Mbak,” keluh salah satu pedagang hewan kurban.
“Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” – QS. Al-Kautsar: 2
Bagi saya, makna berkurban itu dalam banget. Berkurban merupakan bentuk ketakwaan kita kepada Allah. Layaknya Nabi Ibrahim yang sepenuhnya berserah diri ketika diperintah Allah untuk menyembelih Ismail, anak kandungnya. Saya pribadi belum ada apa-apanya dibandingkan Nabi Ibrahim. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk berkurban juga belum ada apa-apanya dibandingkan nikmat yang sudah Allah anugerahi selama ini. Setidaknya berbagi dengan cara berkurbanlah yang mampu saya lakukan.
Sejatinya pandemi tidak menyurutkan langkah kita untuk berbagi saat Iduladha. Teman-teman yang tetap ingin berbagi, tapi belum memiliki tabungan untuk berkurban, kalian bisa ikutan ProgramSedekah Daging Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa mengajak #OrangBaik bersedekah daging untuk masyarakat kurang mampu yang tinggal di wilayah pelosok dimulai dari nominal yang terjangkau, yakni Rp100 ribu. Menurut data IDEAS (Indonesia Development Islamic Studies) Dompet Dhuafa, masih banyak masyarakat yang belum merasakan daging kurban, terutama di wilayah luar Jakarta.       
Program Sedekah Daging Dompet Dhuafa

Oiya, perlu diketahui, program Sedekah Daging Dompet Dhuafa tentu BERBEDA ya, dengan berkurban meskipun nominal sedekah akan dikonversi menjadi sejumlah daging hewan. Niat dan akad Sedekah Daging ini untuk bersedekah atau donasi. Jadi, tidak bisa disamakan dengan ibadah kurban. Syarat untuk berkurban adalah satu ekor kambing, domba, atau biri-biri untuk satu orang ATAU satu ekor sapi, kerbau, atau unta boleh patungan untuk tujuh orang.
Teman-teman tunggu apa lagi? Yuk, ikutan Program Sedekah Daging Dompet Dhuafa! Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Insyaallah program ini jadi solusi berbagi di kala pandemi. Kita bantu mengukir senyum kebahagiaan mereka yang kurang mampu saat Iduladha nanti. [] Haya Aliya Zaki



Local Juga Bisa Vocal

$
0
0

Judul postingan blog saya kali ini berasa powerful banget enggak, sih? Saya yakin teman-teman suka. Saya blogger yang supportbisnis UMKM lokal melalui media blog. Bersama tim Dear Blogger Net, tahun lalu kami membuat acara kunjungan ke PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Ginus Itaco di Bekasi Timur. Sekadar info, siswa Itaco adalah anak-anak jalanan yang awalnya putus sekolah. Di Itaco, mereka mendapatkan pendidikan umum dan belajar aneka keterampilan tanpa dipungut bayaran. Sekolah yang digagas blogger muda bernama Susi Sukaesih ini pula mengajak siswa berwirausaha membuka bisnis UMKM lokal melalui label Siswa Wirausaha. Siswa Wirausaha fokus memproduksi kebutuhan ibu dan anak seperti tas, dompet, kaus, dan lain-lain. Keren, kan?
Sejak pandemi Covid-19, keinginan untuk support bisnis UMKM lokal kian menjadi. Pandemi melibas banyak sektor perekonomian di Indonesia dan dunia. Jangankan UMKM lokal, bisnis berskala besar saja banyak yang tumbang. Sedih. Selain di blog, saya berinisiatif memanfaatkan media sosial Instagram sebagai ajang promosi cuma-cuma. Saya bekerja sama dengan sejumlah pengusaha UMKM lokal. Sebagian produk dikirimkan gratis, sebagian lagi saya beli sendiri. Kami berdiskusi soal produknya, bagaimana fotonya, pemilihan caption-nya, dst. Kerja sama yang menyenangkan bagi kedua belah pihak dan insyaallah bermanfaat.        

Ninja Xpress support UMKM lokal

Senang sekali waktu tahu Ninja Xpress memiliki visi dan misi yang sama tentang bisnis UMKM lokal. Ninja Xpress merupakan jasa pengiriman paket andalan. Hadir sejak 2015, Ninja Xpress mendukung bisnis UMKM lokal dengan menciptakan solusi pengiriman yang menjangkau beragam skala bisnis dan berbasis teknologi memadai. Oiya, pertama kali pakai jasa Ninja Xpress, saya menerima SMS yang bikin mesem-mesem. Gimana enggak, di SMS itu saya dikabari kalau sebentar lagi bakal ada Ninja datang menyambangi rumah (membawa paket). Jadi membayangkan karakter ninja gesit di film-film Jepang ha-ha.

JAJAL, konten terbaru Ninja Xpress

Saat ini Ninja Xpress sedang kampanye #ObsesiuntukNegeri berkolaborasi dengan kreator konten lokal melalui YouTube untuk support bisnis UMKM lokal dalam menghadapi kondisi new normal. Tempo hari saya sempat menonton videoJAJAL (Jajan UMKM Lokal) Time Kids vs Gingersnaps: Kamu Tim Kaus Bayi Lokal atau Luar? di YouTube. JAJAL adalah salah satu konten Ninja Xpress yang mencoba dan membuktikan kalau kualitas produk brand lokal mampu bersaing dengan produk high-end brand.    
     


Lo, Mbak Haya kok nonton video kaus bayiii? Pasti ada yang komplain kan ha-ha. Iya, iya, perasaan sudah berabad-abad (((BERABAD-ABAD))) yang lalu saya berjibaku dengan segala tetek bengek perlengkapan bayi, terutama kaus. Sekarang si bungsu berusia 9 tahun. Tapi, konten JAJAL ini menarik dan bikin penasaran! Secara saya pernah jadi ibu-ibu penganut garis keras ono rego ono rupo alias ada harga ada rupa. Hm, mungkin kalian juga?

Brand lokal vs high-end brand?

            Apa pertimbangan teman-teman sebelum membeli baju bayi? Saya yang penting bahan adem, jahitan rapi, dan tidak boleh ada pernak-pernik ribet di baju. Model dan warnanya oke dipadupadankan. Kadang saya membeli baju bayi high-end brandkarena tergiur dengan value brandtersebut. Untung Mama mengingatkan kalau masa pakai baju bayi tidak lama. Brand lokal pun banyak yang bagus.     
Kembali ke konten JAJAL tadi. JAJAL Time Kids vs Gingersnaps: Kamu Tim Kaus Bayi Lokal atau Luar?membahas tentang 3 mama cantik Yunita, Tasya, dan Nisa yang menjajal kualitas kaus bayi tanpa tahu mana yang brand lokal dan mana yang high-end brand. Tiga mama ini dikasih masing-masing 1 kaus bayi brandlokal dan 1 kaus bayi high-end brand. Seru ih ngeliat para mama asyik menelaah bahan baju, jahitan, warna, dan lain-lain. Saya paling suka sama mama Yunita yang ekspresif! Komentarnya selalu berhasil memancing senyum. 



         Hasil penilaian para mama, kualitas kaus brand lokal tidak kalah dengan kaus high-end brand. Nilai plus buat saya, sablon kaus bayi brand lokal tersebut terbuat dari cat air yang aman dan gambarnya edukatif. Pastinya, dengan kualitas yang kece, harga produk brandlokal tetap terjangkau, dong. Local juga bisa vocal. Meskipun sekarang anak-anak saya sudah gede, video JAJAL ini bakal jadi pedoman belanja yang everlasting, terutama pada masa pandemi. Gimana caranya kita bisa mendapatkan barang berkualitas sesuai kebutuhan tanpa bikin kantong jebol.
Nah, sebagai mitra UMKM, Ninja Xpress komit untuk terus support karya anak bangsa. Di masa pandemi, Ninja Xpress ingin bangkit dan bertumbuh bersama dalam menghadapi kondisi new normal. Teman-teman yuk galakkan membeli produk UMKM lokal dan pilih Ninja Xpress untuk pengiriman paketnya. Ninja Xpress memberi macam-macam pilihan fleksibel kepada pelanggan. Kita lebih mudah mengecek pelacakan paket secara real time, pembayaran bisa COD, dan layanan CS yang profesional.
Jangan lupa tonton channel YouTube Ninja Xpress. Next, produk apa lagi yang akan dibahas di JAJAL, ya? Selain JAJAL, masih banyak konten inspiratif lainnya. Ada BEDAH(Berita Daerah) konten tentang produk UMKM lokal dari daerah tertentu, BERGURU (Belajar Ragam Usaha Baru) konten tentang ajakan untuk tetap produktif dari rumah, BATUNTAS (Bahas Tuntas Komunitas) konten keberadaan sebuah komunitas dan membantu keberlangsungan komunitas tersebut, NINJA TALK konten kenyataan hidup dan konsekuensi yang dihadapi di tengah pandemi, OASIS (Obrolan Asik Seputar Bisnis) konten info bisnis dan tips menjalankan bisnis, OBROL OBSESI konten kisah-kisah yang menggugah, dan INFORMINUTES konten tips bertahan saat pandemi. Wah, ilmu keren semuaaa dan free! So, jangan sampai kalian enggak subscribe dan likechannel YouTube Ninja Xpress![] Haya Aliya Zaki

[Dongeng] Ketika Nara Bersedih

$
0
0

 

(Kedaulatan Rakyat, 21 Agustus 2020)
 

Nara, seekor laba-laba berwarna hitam dan kuning, bersahabat karib dengan Danum, yang juga seekor laba-laba. Mereka tinggal di sebuah hutan di Kalimantan Barat. Sayang, Nara dan Danum harus berpisah. Danum pergi mengikut orangtuanya pindah ke daerah lain.

Seminggu setelah Danum pergi, Nara mengeluh sakit kepala. Hanyi dan Mamut mengantar Nara ke dokter. Hanyi dan Mamut adalah teman-teman Nara. Hanyi seekor bajing berbulu ekor lebat, sementara Mamut seekor katak kepala pipih. Kata dokter, Nara sakit kepala karena terlalu sedih. Hanyi dan Mamut pun merasa kasihan.   

“Nara harus punya kegiatan supaya bisa melupakan kesedihannya,” kata Hanyi.

Mamut berpikir sejenak. “Hm, bagaimana kalau menjahit? Nara kan pandai menjahit?” tanyanya.

Hanyi setuju dengan Mamut. Mereka mendatangi rumah Nara dan menyampaikan maksud mereka.

Nara melakukan saran Hanyi dan Mamut. Dia sibuk menjahit, menjahit, dan menjahit. Benang yang keluar dari tubuhnya seolah tidak pernah habis. Dia juga menjahit baju untuk Hanyi dan Mamut. Hanyi dan Mamut senang. Mereka senang bukan cuma karena dikasih hadiah oleh Nara, melainkan karena Nara sudah kembali ceria.

Akan tetapi, sebulan kemudian, Hanyi dan Mamut mendengar kabar Nara sakit kepala lagi. Kali ini ditambah bersin dan batuk. Hanyi dan Mamut bingung. Apakah Nara masih sedih teringat kepergian Danum?

Hanyi dan Mamut mendatangi rumah Nara. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat rumah Nara yang berdebu tebal! Isi rumah juga berantakan. Sepertinya karena sangat sibuk menjahit, Nara jadi tidak sempat membersihkan rumah. Rumah yang kotorlah yang menyebabkan Nara sakit!

“Ayo, kita bantu Nara membersihkan rumahnya!” kata Hanyi.

Mamut mengangguk. Dia yang terbiasa hidup di sungai yang bersih, langsung merasa tidak betah melihat kondisi rumah Nara.

Hanyi sigap menyapu debu dengan ekor lebatnya. Mamut cekatan mengambil air sungai untuk mencuci baju, taplak, dan seprai. Nara ingin membantu, tapi mereka menyuruh Nara istirahat saja supaya cepat sembuh. Seharian Hanyi dan Mamut bekerja membersihkan rumah Nara. Kini rumah Nara telah bersih dan rapi.

Beberapa hari berikutnya, Nara gantian mendatangi Hanyi dan Mamut. Dia telah sembuh. “Terima kasih, Hanyi, Mamut. Selama ini aku selalu bermain dengan Danum, padahal ada kalian yang juga teman-temanku. Kalian baik sekali. Aku akan tetap menjahit, tapi tentu tidak lupa menjaga kebersihan rumah,” kata Nara panjang lebar.

Hanyi dan Mamut tersenyum.

“Oiya, nanti malam kalian datang ke rumahku, ya? Aku memasak sup yang sangat enak. Kalian pasti suka!” lanjut Nara.

Hanyi dan Mamut mengangguk. Mereka jadi tidak sabar menunggu nanti malam! [] Haya Aliya Zaki

 

Cara mengirim cerpen anak atau dongeng ke koran Kedaulatan Rakyat

1.  Tulis cerpen anak atau dongeng maksimal 500 kata.

2. Kirim naskah rubrik CERNAK ke alamat redaksi KR Jl. P. Mangkubumi, Gowongan, Jetis no. 40–46 Yogyakarta 55232. Tidak perlu mengirim soft copy via e-mail.

3.  Lampirkan scanKTP.

4. Sertakan biodata dan nomor rekening bank di naskah dan badan email.

5. Dongeng di atas saya kirim 25 Mei 2020 dan dimuat 21 Agustus 2020 (masa tunggu 3 bulan).
6. Rubrik CERNAK terbit setiap hari Jumat (seminggu sekali). Silakan pantau melalui e-paper gratis daftar di kr.co.id/epaper.  

 

 

5 Keuntungan Menggunakan Rice Cooker

$
0
0

 

Rice cooker adalah salah satu peralatan elektronik rumah tangga yang penting untuk memasak nasi. Nasi merupakan makanan pokok di Indonesia dan keberadaan rice cooker untuk memasak nasi pastinya familiar di kalangan ibu rumah tangga.

Sebagian orang masih ada yang memasak nasi dengan peralatan jadul. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, rice cooker semakin terkenal dan mulai menggeser aktivitas memasak nasi dengan dengan cara tradisional.

 

Rice cooker

 

Sekarang yang menjadi pertanyaan, apa keuntungan menggunakan rice cookerdibandingkan memasak nasi dengan peralatan jadul? Yuuuk, simak terus.

1.  memasak nasi lebih cepat

Saat memasak nasi dengan cara tradisional, teman-teman harus mengeluarkan waktu dan tenaga lebih. Setelah dicuci, beras dimasukkan ke panci berisi air mendidih, lalu aduk-aduk lama hingga nasi matang.  

Berbeda jika kita memasak nasi dengan rice cooker. Kita hanya perlu mencuci beras, memasukkan beras ke rice cooker, lalu tekan tombol “cook”. Tunggu nasi matang. Intinya, memasak nasi dengan rice cooker itu cepat dan menghemat tenaga.

2. nasi lebih tahan lama

Ternyata nasi lebih tahan lama jika dimasak dengan rice cooker karena rice cooker punya fitur penghangat yang praktis.Kalau menggunakan peralatan jadul, kita tidak bisa memasak dan menghangatkan nasi secara bersamaan. Nasi yang dimasak harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalamtermos nasi supaya tetap hangat dan tidak basi.

3. mampu mengolah berbagai variasi makanan

Sudah pada tahu kan kalau rice cookerzaman now semakin canggih? Dengan bermodalkan rice cooker saja, kita bisa memasak berbagai variasi makanan yang kita suka, dari mi instan, telur goreng, sayuran, hingga aneka kue!

Salah satu resep nasi andalan yang bisa dimasak dengan rice cooker adalah nasi uduk dan nasi kuning. Cemplung bahan-bahan ke dalam rice cooker dan tunggu hingga nasi matang. Mudah, kan?

Rice cookerjuga bisa memanggang makanan, contoh roti bakar. Memanggang roti di rice cooker caranya cukup sederhana. Oleskan mentega pada roti dan taruh di dalam rice cooker. Biarkan roti berubah kecokelatan, lalu balik untuk mematangkan permukaan lainnya. Setelah semuanya rata kecokelatan, roti panggang siap dihidangkan. Oiya, gunakan pencapit khusus supaya kalian terhindar dari hawa panas dan lelehan mentega saat memanggang roti.

4. bisa memasak air dan menghangatkan lauk

Khusus untuk teman-teman pencinta kopi dan teh, silakan membuatnya kapan pun dan di mana pun selama kalian memiliki rice cooker. Selain untuk menyeduh kopi dan teh, air panasnya juga bisa dipakai untuk membuatoatmeal.

Rice cooker sebagai penghangat lauk? Masukkan saja lauk yang sudah dimasak ke rice cooker untuk menjaga lauk tetap hangat.

5. oke dibawa traveling

Bagi kalian yang hobi traveling terutama traveling ke mancanegara dan tetap pengin makan nasi, kalian bisa lo membawa rice cooker mini. Biasanya rice cookermini dilengkapi tempat penyimanan kabel di bagian bawahnya. Jadi kita tidak direpotkan oleh urusan perkabelan, semua rapi dan aman. Siapkan saja beras secukupnya dari rumah. Sebagian jamaah haji dan umroh juga membawa rice cooker mini untuk memenuhi kebutuhan perut mereka.     

Catatan

Rice cooker memang punya banyak kelebihan, antara lain mampu memasak nasi lebih cepat, menjaga nasi tetap tahan lama, bahkan bisa mengolah berbagai variasi makanan. Namun, rice cooker juga punya kekurangan. Perawatannya dianggap cukup rumit. Selain itu, rice cooker dengan bahan teflon diklaim mengandung zat kimia berbahaya. Bila terkelupas, teflon akan memicu munculnya berbagai macam penyakit seperti kanker, kerusakan organ hati dan ginjal, penyakit tiroid, dan lain-lain. Usahakan memilih rice cooker yang bahannya aman dan jaga teflon rice cooker agar tetap mulus dan tidak tergores.

Demikian keuntungan menggunakan rice cooker. Semoga teman-teman menemukan rice cookeryang cocok dan sesuai kebutuhan, ya. []

 

Melirik Potensi Ekspor Udang Vaname

$
0
0

Kata “EKSPOR”sudah tidak asing lagi di telinga saya. Ketika saya remaja, Abah banting setir resign dari pegawai menjadi eksportir. Keputusan ini tentulah bukan keputusan nekat yang muncul dalam satu malam. Sebelumnya Abah bekerja sekian tahun di sebuah perusahaan ekspor impor di Medan. Di situ beliau menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Selain hendak mengembangkan potensi diri, Abah berhasrat mengeskplorasi hasil bumi Indonesia untuk dijadikan komoditas ekspor. Salut, Abah masih setia dengan passion-nya meski kini sudah berusia 70 tahun lebih.          

 Ekspor, sumber devisa negara

            Kenapa sih kita kudu menambah nilai ekspor? Berkat ekspor, devisa negara meningkat. Devisa adalah barang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam lingkup internasional. Devisa bisa berupa valuta asing, emas, atau surat berharga. Semakin menjulang nilai ekspor, semakin menjulang pula pendapatan devisa sebuah negara. Kebalikan dengan ekspor, impor justru menghabiskan devisa.

Berkat ekspor, hasil bumi kita akan terus diperbaharui. Ya iyalah, kalau hasil bumi teronggok begitu saja tidak ada yang membeli dan menggunakan, bagaimana kita bisa menjaga ketersinambungannya? Berkat ekspor, kita bisa memberdayakan SDM. Pastinya kita butuh SDM untuk menanam, mengolah, memasarkan, dst. Perekonomian bakal berputar cantik.     

 

Komoditas ekspor Indonesia

Saya masih ingat betul sekitar 23 tahun lalu Abah memulai bisnis ini. Hampir setiap malam beliau mengetik surat pakai mesin tik listrik andalannya, menawarkan sampel barang kepada para importir di Timur Tengah. Beliau memilih spesialisasi eksportir komoditas briket arang untuk kawasan Timur Tengah. Fyi, internet belum booming seperti sekarang. Waktu itu Abah berusaha mendapatkan alamat para importir dari kantor-kantor kedutaan.

Berbicara tentang komoditas ekspor Indonesia, pembagiannya ada 2 macam, yakni migas dan nonmigas.

1. migas

            Minyak bumi dan gas alam (migas) meliputi minyak tanah, elpiji, bensin, dan solar. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), per Mei 2020 nilai ekspor migas Indonesia menurun 42,64% dibandingkan tahun lalu (Bisnis.com, 2020). Pertumbuhan konsumsi migas ternyata, oh, ternyata tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan cadangan migas itu sendiri. Hm, butuh langkah konkret nih dari pemerintah dan masyarakat untuk mencegah terjadinya krisis migas dalam negeri. Kalau bisa, nilai ekspor migas kita kembali naik.

2. nonmigas

            Komoditas nonmigas adalah komoditas selain minyak bumi dan gas alam, seperti hasil pertanian, perkebunan, perikanan, industri, dan tambang nonmigas. Komoditas nonmigas merupakan komoditas jagoan ekspor Indonesia. Saat pandemi Covid-19, ekspor hasil pertanian melesat. Komoditasnya antara lain, tanaman obat keluarga (TOGA), rempah-rempah, dan buah-buahan (Gatra.com, 2020). Keren, ya?       

 

Hasil perikanan

            Kita bisa meningkatkan nilai ekspor Indonesia, salah satunya dengan memanfaatkan hasil perikanan. Sekitar 2/3 bagian wilayah Indonesia adalah lautan. Jelas sekali laut menjadi sumber makanan bagi makhluk hidup. Data yang saya dapat dari kanal YouTube Mister Exportir HQ, pada tahun 2019, ekspor komoditas hasil perikanan mencapai 394 kontainer dengan total 8.938,76 ton atau senilai Rp588,79 miliar. Dahsyat! 

Hasil perikanan yang menjadi primadona di pasar internasional antara lain ikan, udang, dan kerang. Soal udang, tidak dimungkiri, potensi ekspornyamenggiurkan banget. Indonesia merupakan salah satu eksportir udang terbesar di dunia, setelah India, Ekuador, dan Vietnam. Ekspor udang Indonesia terbagi atas udang segar dan udang beku. Tahun ini suami mengikuti jejak Abah menjadi eksportir (biasanya dia impor bahan baku kimia). Berhubung suami berniat ekspor udang vaname beku, di sini saya akan membahas udang vaname saja, ya.

Mungkin ada teman-teman yang belum pernah mendengar tentang udang vaname? Biasanya yang populer itu udang galah dan udang windu, ya? Udang vaname (Litopenaeus vannamei) adalah udang varietas unggul yang berukuran besar dan dapat hidup di lingkungan bersuhu rendah. Kulitnya tipis keras berwarna putih kekuningan. Udang vaname mengandung gizi yang bagus seperti vitamin A serta E, dan mineral natrium, kalsium, serta fosfor. Udang ini juga mengandung asam lemak omega 3 yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Perkara rasa jangan dikata. Udang yang dibawa pulang suami, langsung saya masak pakai bumbu saos padang. Segeeerrr.          

Bagaimana cara meningkatkan potensi ekspor udang vaname? Fyi, udang tidak diambil dari laut. Suami menemui pengusaha tambak dan penduduk di daerah Cidaun, Cianjur Selatan, untuk melihat tambak udang vaname. Ya, pengusaha tambak bekerja sama dengan penduduk untuk membudidayakan udang dengan cara membuat tambak-tambak di sekitar daerah pesisir pantai di sana. Meski udang vaname memiliki ketahanan tubuh yang baik terhadap penyakit (sehingga bisa dibudidayakan di tambak), petambak tetap harus memilih air laut yang bersih dan belum tercemar. Kenapa? Karena benih udang akan dimasukkan ke tambak yang dialiri air laut. Udang yang diekspor harus memenuhi persyaratan antara lain tidak boleh rusak, kotor, dan berparasit. Udang diberi pakan berkualitas dan setiap 3 bulan sekali dipanen. Hasil panen bisa mencapai 50-60 ton. Wow, luar biasa!   

 









Hal-hal yang harus diperhatikan seputar ekspor

            Kalian yang berminat menjadi eksportir, Abah punya pesan apa saja hal-hal yang harus diperhatikan seputar ekspor. Jika poin-poin ini ditaati, bukan tidak mungkin ekspor berjalan lancar dan nilai ekspor pun meningkat. Yuk, simak!

1. mutu barang

            Barang-barang ekspor dari Indonesia bersifat umum dan memiliki banyak kompetitor baik dari dalam maupun luar negeri. Kita mau ekspor udang, Vietnam punya udang. Kita mau ekspor karet, Malaysia punya karet. Kita mau ekspor maple, Singapura punya maple. So, kualitas merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. 

Langkah pertama, survei barang-barang bermutu. Lalu, kirimkan sampel barang dengan mutu terbaik kepada importir target. Seandainya sudah sepakat, next kita harus mengirimkan barang dengan mutu yang sama. Soal mutu, sebaiknya tidak main-main. Jenis barang, ukuran, warna, dll semua wajib dicermati. Jika diminta untuk mengirimkan barang grade A, jangan kita kirim yang grade B. Jika yang diminta panjang barang 5 cm, jangan kita kirim yang panjang 7 cm. Sekali kita menyalahi kesepakatan, rasanya sulit untuk membangun kepercayaan itu lagi. Hati-hati, ya!

2. harga dan kemasan

            Berikan harga yang bersaing. Say no to harga yang terlampau mahal atau terlampau murah. Harga bersaing bukan berarti harga yang terlampau murah, lo. Harga equal dengan mutu barang. Kalau harga terlampau murah, nanti yang ada kita malah buntung, bukan untung. Kita bisa mendapatkan informasi harga penawaran dari berbagai situs ekspor impor di internet.

Berikutnya, kemasan dibuat dengan sebaik-baiknya. Jangan bocor, lembap, atau menimbulkan bau. Jenis kemasan tergantung pada barang yang akan dikirim. Pengemasan udang beku, misalnya, ada tiga jenis, yakni kemasan plastik polypropilen (kemasan primer), inner carton (kemasan skunder), dan master carton (kemasan tersier).  

3. pengiriman

Please be noted, pengiriman kudu tepat waktu dari pelabuhan muat hingga ke pelabuhan bongkar. Janji 1 minggu ya, 1 minggu. Janji 2 minggu ya, 2 minggu. Kontainer pengiriman barang ke luar negeri disesuaikan dengan barang yang akan dikirim. Contoh, kalau hendak mengirim udang, kita kudu memakai kontainer yang memiliki freezer. 

Kabar gembira, teman-teman bisa memakai jasa pengiriman Mister Exportir. Mister Exportir profesional dan sudah punya banyak pengalaman ekspor impor barang. Mereka bisa menangani ekspor hasil pertanian, perkebunan, perikanan, bahan kimia, dll. Insya Allah aman. Barang dijemput di lokasi pengirim dan diantar langsung ke lokasi penerima. Tersedia mode pengiriman darat (domestik ke seluruh Indonesia), pengiriman via laut/pelabuhan baik itu Full Container Load (FCL) maupun Less Container Load (LCL), dan pengiriman via udara/bandara baik itu Full Container Load (FCL) maupun Less Container Load (LCL). Jaringan luas. Mister Exportir memiliki agen di lebih dari 80 negara. Lebih jelasnya bisa dilihat di video ini.       

 

 

 

            Kegiatan ekspor berperan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Setuju? Dipikir-pikir, ekspor bukanlah pekerjaan yang mustahil digarap kalau kita benar-benar niat, apalagi sekarang ada Mister Exportir yang siap membantu. Yuk, buka mata buka telinga. Eksplor wilayah-wilayah laten dan coba jalin kerja sama dengan penduduk setempat. Apakah teman-teman tertarik dan siap memulai?  [] Haya Aliya Zaki

 

Foto merupakan dokumentasi pribadi

 

Daftar Bacaan

Anjani, Maulani R. 2019. “Teknik Pengemasan Udang Windu Beku di PT Holi Mina Jaya, Rembang, Jawa Tengah”. Repository.unair.ac.id, 18 November 2019. Diakses tanggal 26 September 2020.

http://repository.unair.ac.id/89788/

 

Megumi, Sarah R. 2019. “Udang Vaname, Primadona Budidaya Perikanan”. Greeners.co, 16 Maret 2019. Diakses tanggal 26 September 2020. 

https://www.greeners.co/flora-fauna/udang-vaname-primadona-budidaya-perikanan/

 

SKK Migas. 2017. “Enam Fakta Migas yang Wajib Kamu Tahu”. Liputan6.com, 27 Maret 2017. Diakses tanggal 26 September 2020

https://www.liputan6.com/bisnis/read/2899680/enam-fakta-migas-indonesia-yang-wajib-kamu-tahu

 

5 Ide Seru Berbagi di Saat Pandemi

$
0
0

 

Oktober 2020 jadi penanda genap 8 bulan kita survive dari pandemi Covid-19, Teman-teman. Peluk diri sorangan dulu ah, ... masya Allah. Bukan hal yang mudah untuk melaluinya mengingat chaos yang mengemuka, terutama dari sisi kesehatan dan ekonomi.

Meski dunia sedang sesak diimpit pandemi, semangat berbagi pantang surut ke belakang. Mungkin kalian pernah mendengar kalimat, “Berbagi tidak bikin rugi.” Ya, ini kalimat klise memang, tapi benar adanya. Beruntung kita, berbagi justru mengganda perasaan bahagia. Kok bisa?

Ternyata, eh, ternyata, berdasarkan penelitian, sikap berbagi memicu produksi hormon endorfin di otak. Kita akan merasakan sesuatu yang disebut helper’s high. Efeknya menyenangkan dan menenangkan. Stephen Post, profesor kedokteran preventif di Universitas Stony Brook, bahkan menuliskan di dalam bukunya Why Good Things Happen to Good People, bahwa berbagi dapat meningkatkan kesehatan orang-orang berpenyakit kronis, termasuk HIV/AIDS dan sklerosis ganda (Greatmind.id, 2018).

 

Pandemi mengubah cara kita berbagi       

Btw, sejak pandemi, kalian selalu cuci tangan dan pakai masker, kan? Kalian juga jadi lebih hemat dan hati-hati dalam mengontrol keuangan, kan? Perlu dicatat, bukan cuma healthy and money habits yang berubah karena pandemi, cara kita berbagi pun demikian.

Sebelum pandemi, mungkin kita kerap menyambangi anak yatim dan kaum dhuafa ke panti-panti atau mengundang mereka datang ke rumah untuk memberi santunan. Sekarang mission impossible, ya. Kerumunan merupakan sumber utama penyebaran virus korona. Kalau nekat rame-rame, kita bakal didenda dan siap-siap tidur di balik sempitnya jeruji besi.   

Kangen kumpul sama anak-anak yatim ini (foto sebelum pandemi)

Tapi, tidak perlu khawatir. Berbagi ada banyak cara dan bisa dilakukan dengan banyak cara. Saya sering memanfaatkan dunia maya. Teknologi era baru terbukti ampuh merobohkan tembok penghalang manusia dalam berkomunikasi. Berkat teknologi, bantuan kemanusiaan tersebar lebih luas dan tiba dalam waktu yang lebih cepat pula. Berikut 5 ide semangat berbagi di era baru, terutama di saat pandemi.      

 

1. Berbagi hiburan

            Selama pandemi, pemerintah mewajibkan sebagian perusahaan melakoni work from home (WFH). Siapa bilang WFH = leyeh-leyeh a.k.a malas-malasan di rumah? Faktanya, tanpa kita sadari, WFH malah membuat jam kerja kita semakin panjang. Batas jam kerja dengan jam bersama keluarga menjadi samar-samar. Badan kelewat lelah. Level stres meningkat. Ini belum termasuk problem orangtua yang harus full mendampingi anak-anak belajar di rumah.  

            Pepatah bilang, ketawa adalah obat. Saya pribadi senang mencari “obat” yang murah meriah di media sosial. Media sosial riuh menyajikan konten humor. Rata-rata kreatornya dari kalangan muda. Humor receh? Itu yang kerap bikin jatuh hati! Kalau kalian hobi bikin teman cekikikan, silakan dijajal. Hanya, hati-hati, hindari konten yang menyinggung SARA atau provokatif.

 

2. Berbagi ilmu

Rata-rata generasi Z kalau ditanya cita-citanya apa, mereka pada menjawab ... jadi YouTuber! Kesannya YouTuber itu populer dan bergelimang fulus. Miris melihat akhirnya begitu berjebah konten prank tidak jelas di dunia maya demi fulus.

Sebaliknya, teman saya yang seorang guru Fisika, kian giat berbagi ilmu melalui YouTube sejak pandemi melanda. Waktu luang setelah mengajar daring digunakan untuk membuat dan mengunggah video teori-teori Fisika dasar serta soal-soal latihan. Dia sadar, saat pandemi, langkah para siswa untuk belajar (di sekolah maupun bimbel) amatlah terbatas karena larangan keluar rumah dari pemerintah. Kiranya berbagi ilmu Fisika di YouTube bisa sedikit membantu. Terpujilah mereka yang gemar berbagi ilmu. Yang begini ini nih bikin demen. Selain fahala, eh, pahala, kadang berkah fulus pula ngintili. Dua-duanya sama-sama beraroma harum.     

 

 

3. Berbagi dan bekerja sama

Kalau kalian punya media sosial, jangan dianggurin, apalagi kalau jumlah followers dan engagement-nya lumayan. Kenapa tidak coba berbagi dengan cara supportbisnis UMKM lokal, terutama yang baru merintis? Soalnya banyak bisnis UMKM lokal yang luluh lantak karena pandemi.

Kadang saya menggunakan blog dan Instagram sebagai ajang promosi cuma-cuma. Saya pernah mengajak beberapa pengusaha UMKM lokal untuk bekerja sama. Sebagian produk dikirimkan gratis, sebagian lagi saya beli sendiri. Kami berdiskusi soal produknya, bagaimana fotonya, pemilihan caption-nya, dst. Kerja sama yang mengasyikkan dan insyaallah berfaedah bagi kedua belah pihak.       

 

4. Berbagi makanan

Saat pandemi, bisnis kuliner semakin marak. Orang-orang dari berbagai profesi banting setir jadi penjual makanan. Belakangan beredar info di media sosial, maskapai penerbangan membuka restoran dan menjual gorengan. Brand makanan global turun ke jalan menawarkan makanan berdampingan dengan pedagang kaki lima. Semua berjuang menyambung hidup dengan caranya masing-masing.   

            Beberapa teman saya menjual paket makanan sekaligus menerima jasa menyalurkannya langsung kepada kaum tidak mampu. Sebelum pandemi, teman-teman katering acap mencetak brosur dan mengirimkannya dari rumah ke rumah. Kini mereka mengandalkan brodkes melalui media sosial dan grup WhatsApp.

Kita bisa memilih berbagi dengan cara ini. Ibarat kata peribahasa, sekali merangkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Kita membantu menglariskan usaha teman, kita membantu kaum tidak mampu, dan sesungguhnya kita membantu diri kita sendiri karena menerima balik energi bahagia, seperti yang sudah saya sebutkan di atas itu tadi.        

 

5. Berbagi bersama LAZ UCare Indonesia

Last but not least, kita bisa berbagi donasi melalui LAZ UCare Indonesia. Dikutip dari laman web situs mereka, LAZ UCare Indonesia merupakan lembaga amil zakat yang berdiri pada tanggal 3 Oktober 2017 di Kota Bekasi. Barakallah, berarti Oktober 2020 LAZ UCare Indonesia genap berusia 3 tahun yay. Lembaga ini berkhidmat mengelola dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial lainnya, termasuk dana CSR.  

 

Web situs LAZ UCare Indonesia

LAZ UCare Indonesia memiliki beberapa program, yakni Cinta Berdaya (wirausaha), Cinta Yatim (mengasihi yatim), Cinta Sehat (kesehatan), Cinta Ilmu (pendidikan), dan Cinta Insani (peduli lingkungan sekitar).

Sejumlah prestasi telah diraih, salah satunya Lembaga Amil Zakat Terbaik Tingkat Kota/Kabupaten dari BAZNAS Provinsi Jawa Barat (2019). Kelebihan LAZ UCare Indonesia dibandingkan lembaga amil zakat lainnya adalah mereka aktif menjadi penghubung antara pendonor dan penerima manfaat di wilayah Kota Bekasi demi meningkatkan kemakmuran, khususnya bagi kaum tidak mampu.

Cara berdonasi di LAZ UCare Indonesia cukup mudah. Kita masuk ke web situs LAZ UCare Indonesia dan pilih button di sebelah kanan apakah Zakat, Infaq, Shodaqoh, atau Donasi. Kalau mau pilih semuanya juga boleh he-he-he.   

Saya pilih Shodaqoh

Isi nominal donasi

Isi data-data kalian

Nah, tinggal transfer dan konfimasi via WhatsApp, deh

Kalau yang ini via Instagram (klik link di bio)

Pilih mau donasi ke mana 


Ke depannya saya berharap LAZ UCare Indonesia hadir dalam bentuk aplikasi khusus. Tampilan antarmuka menarik. Deretan fitur baik. Akses info terbaru lebih cepat, tidak seperti web situs yang harus melalui proses loading terlebih dahulu. Pastinya berdonasi pun bakal lebih mudah, ya. Teman-teman punya ide seru lain berbagi di era baru, terutama di saat pandemi? Kalian sudah tahu LAZ UCare Indonesia juga? Share di sini, yuk! [] Haya Aliya Zaki

 

“Tulisan ini diikutsertakan dalam  

lomba blog LAZ UCare Indonesia 2020”

 


Pengin Jalan-Jalan? Pakai TRAC Aja!

$
0
0

 

Hari gini sudah banyak opsi kendaraan jika teman-teman ingin bepergian, apalagi di kota-kota besar seperti di Jakarta. Ojek online atau ojek angkalan, angkot, kereta, dan busway, semua tinggal pilih. Ongkosnya terjangkau, pastinya enggak bikin kantong bolong.

Hanya, berhubung masih pandemi Covid-19, bepergian dengan kendaraan umum tidak dianjurkan karena kita harus menghindari kerumunan. Saran saya, sih, supaya lebih tenang, gunakan jasa sewa mobil Jakarta dari TRAC. TRAC adalah perusahaan yang bergerak di bidang solusi jasa transportasi sejak 1986. TRAC menawarkan beragam layanan transportasi yang dapat digunakan untuk kebutuhan personal maupun korporat. Pelayanan prima, fasilitas oke, dan harga sewa cukup bersaing. Insyaallah teman-teman tidak menyesal. Keamanan dan kenyamanan terjamin dari awal hingga akhir masa penggunaan layanan. TRAC cocok dijadikan mitra setia perjalanan. Berikut fasilitas dan daftar harga sewa mobil di TRAC.

 

Sewa mobil harian (Car Rental)

            Kendaraan yang disewakan berusia maksimal empat tahun. Jadi, performanya dipastikan masih sangat prima untuk dipakai bepergian. TRAC menyediakan dua opsi waktu sewa, yakni 4 jam atau 12 jam per hari dengan harga yang berbeda. Di Jakarta, misalnya, harga sewa mobil Alphard selama 12 jam sekitar Rp1,5 juta. Fasilitas interior mewah, sudah termasuk biaya pajak, driver, asuransi kendaraan, dan asuransi jiwa. Kalau biaya bensin, menginap driver, tol, parkir, ekspedisi, dll menjadi tanggung jawab kita sebagai penyewa, ya.   

 

Airport Transfer

Pengin ke bandara, tapi enggak ada sohib atau gebetan yang bisa nganter? Hu-hu-hu ... jangan sedih dulu. TRAC siap menjemput kalian dari rumah dan mengantar sampai ke bandara!

            Biaya sewa mobil di TRAC untuk Airport Transfer sekitar Rp200 ribuan untuk sekelas Toyota New Avanza. Biaya akan semakin mahal jika kelas mobilnya semakin tinggi. Biaya yang kita bayar sudah termasuk biaya sewa mobil, bensin, driver, tol, parkir, dan asuransi perjalanan. Kita tinggal duduk santai! Besarnya biaya juga tidak lepas dari jarak tempuh atau jauh dekatnya lokasi penjemputan dan pengantaran.   

            Itu dia fasilitas dan daftar harga sewa mobil di TRAC. Sebelum menyewa, sebaiknya sesuaikan layanan dengan kebutuhan kita. Kalau pengin bepergian dengan keluarga tercinta, bolehlah pakai mobil MPV yang daya tampungnya muat sampai enam orang. Perjalanan bisa dilakukan bersama, tidak perlu ada yang menggunakan mobil susulan. Males banget kalau kudu nyusul-nyusul gitu, kan. Sekali lagi, biaya sewa mobil berbeda-beda sesuai dengan layanan yang kita inginkan. 

            TRAC memiliki lebih dari 50 jaringan cabang, service point, dan outlet di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dst. Tertarik menggunakan TRAC? Kalian bisa memesan online melalui web situs resmi TRAC di www.trac.astra.co.id atau offline melalui layanan Customer Assistance Center di nomor 1500 009 (layanan pelanggan 24 jam setiap hari) atau e-mail ke rco.nasional@trac.astra.co.id.   

Teman-teman juga bisa coba memesan melalui aplikasi TRAC yang baru dirilis, namanya TRAC to Go. Aplikasi ini dilengkapi banyak fitur untuk meningkatkan pengalaman sewa mobil pelanggan, tentu dengan menu-menu yang mudah dipahami. Sayangnya, kita harus menunggu dulu sampai perilisan aplikasi ini diumumkan di halaman web situs TRAC. []      


Peran Media dalam Memerangi Kelaparan pada Balita

$
0
0

Dua hari yang lalu kita merayakan Hari Sumpah Pemuda, kan. Hayo, ada yang masih ingat tak apa aja isi Sumpah Pemuda? J Saya merayakannya dengan berbincang-bincang di dunia maya bersama teman-teman dari Foodbank of Indonesia (FOI) dan media. Topik yang diangkat sbb: Catatan di Hari Sumpah Pemuda: Media Bisa Akhiri Kelaparan Balita. Hm, benarkah media bisa akhiri kelaparan balita? Bagaimana caranya, ya?

“Meski sudah merdeka, momen Hari Sumpah Pemuda mengingatkan kita bahwa perjuangan belum berakhir. Salah satu cita-cita pendahulu kita adalah semua WNI mendapatkan akses pangan yang baik. Faktanya, masih banyak warga yang kelaparan, termasuk anak-anak. Berdasarkan survei FOI pada 284 PAUD di 13 wilayah, sekitar 57% anak-anak dari pagi sampai siang beraktivitas dengan perut kosong,” demikian kata sambutan dari Pak Hendro Utomo, Founder FOI. FOI organisasi nirlaba yang berdiri pada tanggal 21 Mei 2015 di bawah Yayasan Lumbung Pangan Indonesia. 

 




    

Indonesia dan kelaparan pada balita

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia dan jadi bagian dari HAM. Data dari Indeks Kelaparan Global 2019, Indonesia menghadapi masalah kelaparan yang serius, lo. Kelaparan terbagi dua, yakni kelaparan karena kemiskinan dan kelaparan yang tersembunyi a.k.a hidden hunger. Saya baru tahu istilah hidden hunger ini. Hidden hunger maksudnya fenomena kekurangan vitamin dan mineral yang dapat berujung pada stunting (balita gagal tumbuh). Ironis, kasus kelaparan balita malah banyak terjadi di wilayah penghasil pangan seperti Cianjur, Brebes, Subang, dll.        

Fyi, jangan pikir kasus kelaparan ini ada di wilayah pelosok Indonesia doang. Di kota-kota juga! Rata-rata orangtua tidak masak di rumah. Anak-anak berangkat ke sekolah hanya berbekal uang jajan. Well, sudah bisa ditebaklah ya jajanan kesenangan anak-anak apa, biasanya makanan bercitarasa tajam; makanan manis, asam, asin, warna-warni, dan nilai gizinya rendah. Tambahan pula kondisi pandemi Covid-19 seperti ini. Kasus kelaparan jelas meningkat.

Pak Hendro khawatir kita bakal kehilangan satu generasi. Negara kita tidak akan bisa bersaing dengan negara lain jika pemuda-pemudanya pada lemas dan lemot. Masa depan hanya digenggam oleh bangsa yang cerdas dan kreatif!
      

Hak anak atas pangan

Ibu Lenny N. Rosalin, Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA, memaparkan bahwa dari 267 juta penduduk Indonesia, sekitar 79,5 juta itu usia anak (di bawah 18 tahun). Usia balitanya ada 8% dari 79,5 juta jiwa tadi dan hanya 85% usia balita diasuh oleh orangtua kandung. Sisanya diasuh oleh orangtua pengganti (anggota keluarga lain, panti, pengungsian, dll). Orangtua pengasuh menjadi faktor penentu kualitas balita yang diasuh.   

  Ibu Lenny memberi beberapa contoh kasus hak anak atas pangan yang terzalimi. Misalnya, pemberian ASI, hanya 2 dari 3 anak di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif. Ibu-ibu belum paham bahwa menyusui bisa membantu tumbuh kembang anak. Lalu, rokok. Rokok jadi komoditi kedua tertinggi setelah makanan pokok beras. Bayangkan! Hari gini kok masih banyak orangtua yang lebih memilih ngudud daripada memenuhi gizi anak. Sungguh ter-la-luh. Seandainya uang rokok dibelikan telur dan susu, gizi anak bisa terpenuhi.      

Ada lima trackyang dipakai untuk mengatasi balita kekurangan gizi. Satu yang menarik bagi saya adalah track anak menolong anak. Anak-anak usia pra-remaja dan remaja dilatih menjadi Pelopor dan Pelapor, di mana mereka belajar mencerna dan melaporkan kasus anak di sekitar. Jika mereka melihat ada anak yang kekurangan gizi, sakit, mendapat KDRT, dst, mereka akan membantu melaporkannya ke lembaga terkait. Keren, ya. Saya pernah menulis artikel tentang anak-anak Pelopor dan Pelapor di blog ini. Silakan teman-teman search.    

Pangan lokal sebagai pangan pilihan

            Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, mengajak kita semua kembali ke pangan lokal. Pangan lokal bukan alternatif, melainkan pilihan. Banyak pangan lokal yang bernilai gizi baik dan harganya tidak pula mahal.    

            Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Nur Kholis Bunda PAUD, relawan FOI. Beliau bercerita banyak tentang aktivitasnya mengenalkan pangan lokal di lingkungan PAUD. Hal ini semacam tantangan karena anak-anak sudah terbiasa dengan makanan instan. “Olah pangan lokal jadi makanan yang menggiurkan, minimal anak-anak mencicipi saja dulu,” kata Ibu Nur. Contoh, bunga telang. Bunga telang bisa diolah antara lain jadi teh tarik bunga telang, puding lapis bunga telang, dan nasi biru bunga telang. Yummy! Tuh, Bunda PAUD sudah berusaha menjalankan tugas, eksekusi selanjutnya sangat tergantung kepada orangtua.     

            Shahnaz Haque, seorang ibu dan figur publik, menegaskan bahwa ibu punya peran penting soal suplai pangan karena biasanya ibu yang lebih banyak berinteraksi dengan anak. Ciptakan memori di kepala anak akan makanan sehat. Kelak anak melakukan hal yang sama kepada keturunannya. Misal, anak yang punya memoriselalu disuguhkan sayur buah, kelak akan berlaku sama kepada keturunannya, sebaliknya anak yang punya memoriselalu disuguhkan gorengan, kelak demikian pula. Setuju banget, Shahnaz! Tidak mungkin anak ujug-ujug doyan sayur buah atau gorengan kalau bukan karena habit yang ditanamkan oleh orangtua. Cinta dibentuk oleh pengalaman dan proses yang berulang.         

Peran media akhiri kelaparan balita

Sering bahasa akademisi topik pangan dan gizi sulit dipahami. Media bisa membantu membangun narasi sedemikian rupa, menuliskannya dengan bahasa yang mudah masuk di pemikiran awam. Selain lebih gencar mengangkat isu kelaparan pada balita Indonesia, Ibu Nur ingin media lebih banyak melahirkan tulisan tentang ide bagaimana mengolah pangan lokal yang kekinian, cara memanfaatkan pekarangan, usaha ternak mandiri, dll. Edukasi dari media diharap mampu mengubah perilaku para orangtua soal pemenuhan hak anak atas pangan.      

“Tugas media tidak sekadar membuat tulisan, tapi juga harus memberikan solusi kepada publik.” Andreas Maryanto, wartawan senior Kompas

            Insyaallah FOI komit membantu masyarakat mencari solusi untuk menangani masalah pangan. FOI bergerak dalam redistribusi makanan berlebih sebagai upaya mencegah kemubaziran pangan dan membuka akses pangan bagi kelompok rentan, salah satunya balita. Selama lima tahun terakhir, FOI konsisten membantu melalui program-program pendampingan masyarakat berbasis pangan, seperti Sayap dari Ibu (SADARI), Mentari Bangsaku, dan Pos Pangan. Kini FOI sedang menggalakkan kampanye Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia Seri Ikan untuk Anak bersama Beejay Seafood di mana akan diberikan ikan kepada 20 ribu anak di 7 provinsi di Indonesia sebagai aksi nyata kembali ke pangan lokal.  

 




Yuk, teman-teman media kita bergandengan tangan terlibat dalam isu kelaparan balita demi mewujudkan Indonesia Merdeka 100% dari rasa lapar. Semoga anak-anak Indonesia tetap dapat mengakses pangan bergizi di tengah kesulitan ekonomi yang melanda negeri. [] Haya Aliya Zaki

 

7 Alasan Kalian Harus Baca Berita di IDN App

$
0
0

 

Pada 2003, saya membaca sebuah novel futuristik karya teman. Setting novel berupa dimensi masa depan yang serbacanggih. Robot mengambil alih tugas manusia. Lalu lintas udara padat oleh helikopter mini. Demi efisiensi waktu, orang-orang cukup menelan beberapa butir kapsul sebagai pengganti makanan. Hanya, di novel dituliskan kalau orang-orang masih membaca koran cetak.

Hm, saya pikir, alat baca berita kita di masa depan pastilah ikut berubah. Mungkin kita akan membaca berita via tablet, who knows. Sekitar lima tahun lalu, apa yang saya pikirkan terbukti. Terdesak teknologi, satu per satu media cetak mengalami senja kala. Media daring mulai menjamur menggantikan media cetak. Kini kita tidak lagi asing melihat orang-orang wira-wiri sambil baca berita dari laptop, tablet, bahkan ponsel. Kehadiran teknologi yang masif sulit ditolak. Tambahan pula ketika pandemi melanda. Kita semakin bergantung pada teknologi.

Media daring berbeda dengan media cetak, terutama dari sisi kecepatan waktu dalam menyampaikan informasi. Sayangnya, faktor ini sering dijadikan pembenaran dalam menakhlikkan artikel asal-asalan. Judul clickbait di mana-mana, bahasa gaul bertebaran, narsum tidak jelas, dll. Ampun.

IDN Media

            Tentu tidak semua media daring bisa disamaratakan. Aplikasi baca beritaIDN Times (IDN App) jadi media daring pilihan saya dari sekian banyak yang ada. Konten di IDN App memang ditujukan untuk Millenials (25–40 tahun) dan Gen Z (usia 5–24 tahun) di Indonesia. Meski begitu, kualitasnya tetap terjaga.           

 

Millenials dan Gen Z baca berita di IDN App

IDN App

            IDN Times merupakan bagian dari IDN Media. Dikutip dari laman web situs IDN Times, IDN Media didirikan pada tanggal 8 Juni 2014 oleh dua anak muda kece bernama Winston Utomo dan William Utomo. Visi IDN Media adalah menjadi corong suara yang efektif dari Millenials dan Gen Z dan memberikan impak yang positif kepada masyarakat. IDN Media mengoperasikan empat media digital, sbb: IDN Times, Popbela.com, Popmama.com, dan Yummy; agensi digital kreatif: IDN Creative; agensi acara: IDN Event; dan agensi marketing kreator: IDN Creator Network.

IDN Media menganut delapan nilai, yakni kesetaraan gender, persatuan  berbagai ras dan etnis, persatuan dalam agama yang berbeda, persatuan dalam pandangan dunia yang berbeda, anti-pelecehan seksual, anti-perundungan, anti-stereotip, dan redefinisi kecantikan. Delapan nilai inilah yang diperjuangkan IDN Media setiap hari. Keren! 
      

            Terus, kenapa saya memilih baca berita di IDN App? Yuk, simak jawabannya!

7 kelebihan artikel di IDN App

1. Aktual dan beragam

Siapa pemenang pemilu AS? Benarkah Indonesia mengalami resesi? Apa kabar vaksin Merah Putih? Kita bisa membaca semua berita terbaru di IDN App. Beragam kategori ada di sana. Tinggal pilih. News, Business, Sport, Tech, Hype, Life, Health, Automotive, Science, Travel. Komplet! Ada kategori Fiction buat kalian pencinta cerpen, novel, dan puisi. IDN App juga punya kategori Regional, semacam paguyuban wartawan dari berbagai daerah, seperti Yogya, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, dll. Ini bagus sekali. Kita jadi tahu lebih dalam perkembangan daerah-daerah di Indonesia. Semoga ke depannya semakin banyak daerah yang dikupas.

2. Edukatif

Saya pernah membaca artikel media daring yang memberikan list web situs film-film bajakan. Ini berarti media daring tersebut berani terang-terangan mengajak pembaca menonton film ilegal?!    

Hati-hati, tingkat kepercayaan masyarakat kepada media cukup tinggi. Seyogianya media bertanggung jawab atas setiap informasi yang disampaikan. Karena selain menambah wawasan, informasi juga dapat mempengaruhi perangai masyarakat. Setuju? Semoga media daring tersebut bisa diberi sanksi dan ditertibkan.         

Saya suka baca berita di IDN App karena beritanya edukatif dan berbobot. Bahasanya ringan, tapi tidak murahan. Artikel primadona saya adalah artikel kisah inspiratif, artikel anak & wanita, dan artikel kesehatan. Berikut contohnya. Mudah-mudahan lebih banyak aplikasi baca berita kita yang seperti IDN App ini, ya.

- Kisah Nur Rohim, Guru Honorer yang Berjuang untuk Pendidikan Merauke

- Perempuan dan Anak Rentan Saat Terjadi Bencana, KPPPA Bikin Pedoman

-  5 Alasan Kamu Berjemur di Pagi Hari, Bikin Bahagia

Artikel yang saya suka di IDN App

3. Sesuai kaidah bahasa Indonesia

Tidak dimungkiri, sebagian besar pembaca media daring adalah generasi belia. Wajar jika media daring saling berlomba merebut perhatian mereka. Yang tidak wajar itu jika menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Bahasa gaul (kadang alay) bablas dipakai. Riskan jika pembaca berasal dari luar Jakarta. Mereka bisa saja tersendat-sendat membaca karena tidak paham bahasa gaul ibu kota. Ini kejadian ketika saya remaja dan masih menetap di Kota Medan. Saya sering tidak paham bahasa gaul di dalam artikel beberapa majalah remaja ibu kota. Hiks. Selain bahasa gaul yang berlebihan, bahasa amburadul juga jadi favorit media daring. Berikut contoh judul berita media daring yang bikin sakit kepala.

- Via Vallen Beli Mobil Alphard yang Diduga Dibakar Orang Secara Cash!

- Neymar dan Pacar Berondong Ibunya Dulu Akur Sekarang Tusuk Dubur

- Goreng Tempe & Tahu, Nia Ramadhani Lompat Mundur Karena Parno Minyak Meletus-Letus

Kalau artikel di IDN App, termasuk artikel taat kaidah bahasa Indonesia. Sesekali menggunakan bahasa gaul dan bahasa Inggris, tapi masih dalam koridor aman. Berikut contohnya.   

- 10 Potret Kompak Indra Bekti dan Jirayut Jadi Backstage Host POPA

- 10 Pesona Juli JKT48 yang Bikin Penggemar Klepek-Klepek!

- Meski Jadul, 9 Game Ini Masih Seru Dimainkan di Zaman Now, Lho

4. Bukan asal catut konten narsum

Dulu media harus menyambangi dan mewawancara narsum secara langsung untuk mendapatkan informasi yang akurat. Sekarang? Media daring sudah merasa cukup dengan mencatut caption medsos selebritas beserta komentar-komentar netizen. Setelah itu, ta-daaa ... jadilah sebuah berita, kadang tanpa paragraf pembuka dan paragraf penutup pula. Berita yang seharusnya berbasis fakta menjelma menjadi artikel “bisik-bisik tetangga” alias artikel gosip belaka.

Kalau di IDN App, ada kategori Hypeyang mengulas segala polah selebritas. IDN App sering mengeposkan foto-foto kebersamaan selebritas dan keluarga, yang diambil dari medsos selebritas tersebut. Contohnya, berita Anak Alam Banget, 10 Momen Asyik Gisel dan Gempi Nikmati Liburan. Sekadar saran, sebaiknya konten ditambahkan hasil wawancara (via telepon, mungkin) Gisel tentang tip-tip berlibur di alam bareng anak, misalnya.

5. No clickbait clickbait club

Apakah kalian pernah mengalami, begitu selesai membaca sebuah berita, rasanya pengin gigit meja? Soalnya, judul dan isi, kok, enggak nyambung! Itu tandanya kalian terjebak artikel clickbait!

Clickbait (umpan klik) maksudnya adalah pembuat konten (entah itu artikel, video, atau yang lain) yang memanfaatkan judul untuk mendapatkan klik dari audiens. Judul harus menarik dan lain daripada yang lain. Sebenarnya tidak apa-apa, sih, kalau isi sesuai dengan judul. Hanya, yang sering terjadi, alih-alih membuat judul yang menarik, kebanyakan media daring malah membuat judul yang nyeleneh. Isi juga tidak sesuai dengan judul. Jadi, jangan heran kalau setelah melahap konten, audiens misuh-misuh komentar, “Kembalikan kuotaku!” atau “Kembalikan waktu lima menit aku membaca berita ini!”

Lebih parah lagi kalau audiens langsung share konten tanpa menelaahnya sama sekali. Hebohnya bakal berkali-kali lipat. Berasa  ada tawuran di dunia maya. Menurut hemat saya, sebaiknya kita tidak “memberi panggung” pada berita-berita semacam ini. Tidak usah diklik, tidak usah dibaca, apalagi share. Berikut contoh berita-berita clickbait media daring yang bikin kesal tujuh turunan lima tanjakan tiga belokan.

- Judul: Sniper Mati Ditembak Orang Gila, Pasukan Elit Raider TNI Tiba di Papua

Isi: cerita tentang TNI yang sedang melakukan patroli batas negara, lalu loncat ke cerita sniper Amerika, lalu loncat lagi ke cerita Presiden Turki yang ingin membangkitkan kekuatan Islam.  

- Judul: Jawaban Giring Ditanya Modal Nyapres 2024: Saya Pengalaman Memimpin Band

Isi: di dalam artikel Giring bercerita bahwa dia belajar dari pemimpin lain dan dari membaca buku-buku otobiografi, bukan mengandalkan pengalamannya sebagai pemimpin band seperti yang tertera di judul.   

- Judul: Seorang Ayah Tega Lempar 3 Anaknya ke Kereta Api yang Tengah Melintas

Isi: kejadian di Kairo, tapi foto yang dicantumkan foto kereta api Indonesia.

Baru saya kasih tiga contoh, tapi teman-teman sudah mangkel berat, kan? Syukurlah, berita di IDN App bukan berita clickbait yang aneh-aneh. Isi selalu sesuai dengan judul. Betapa beruntung mereka yang memiliki keahlian menulis. Hasil ukiran pena bisa menjadi amal jariah di akhirat kelak. Kenapa tidak sekalian kita kejar bonus ini? Kejar cuan dunia sah-sah saja, tapi jangan sampai menistakan diri jadi bulan-bulanan kemarahan pembaca. Ngeri, ah.          

Artikel IDN App keren-keren

6. Tanpa tombol klik halaman

Kalian pasti kesal dengan artikel yang memuat banyak sekali tombol klik halaman. Perasaan kita baru membaca dua paragraf, tahu-tahu disuruh klik halaman selanjutnya, begitu seterusnya sampai hati dan jari ini lelaaahhh. Saya bahkan pernah menemukan sepuluh tombol klik halaman pada sebuah artikel di media daring! Bayangkan, sepuluh! Sungguh menguji keimanan dan kesabaran, Saudara-saudara.    

Iya, iya, saya paham kenapa media daring begitu “mendewakan” klik halaman. Sebagian penghasilan media daring memang dari iklan. Traffic yang riuh bakal membuat perusahaan tergiur memasang iklan. Akan tetapi, artikel di IDN App tampil beda. Tidak ada satu pun artikel di sana yang memuat tombol klik halaman. Alhamdulillah, kita bisa membaca berita dengan tenang dari awal sampai akhir.

7. Tidak diskriminasi gender

 Media kerap menjadikan perempuan sebagai objek. Saat lagi gaduh-gaduhnya kasus penipuan First Travel, media habis-habisan “menguliti” Annisa Hasibuan. Namun, tidak demikian halnya kepada sang suami, Andika Surachman. Contoh lain, di berita pemerkosaan, korban perempuan sering disalahkan media, dikritik dari cara berpakaian sampai faktor keluar malam. Contoh lain lagi, di berita duka seorang perempuan yang wafat karena kecelakaan, masih saja media memberi embel-embel judul “Perempuan Cantik”.

Seperti yang sudah saya tulis di atas, IDN Media menganut nilai yang menentang pemberitaan-pemberitaan seperti itu. Sebaliknya, IDN Media sangat mendukung pemberdayaan perempuan. Kalian bisa mencari artikelnya #AkuPerempuan di IDN App. Berikut contohnya.     

- Nicky Oliviane, Srikandi Penyapu Ranjau Paku

- Pentingnya Partisipasi Perempuan dalam Sepak Bola

- Kisah Menarik Yacko, Rapper Perempuan yang Merangkap Akademisi

Saya suka! Saya pengin IDN App memperbanyak artikel tentang pemberdayaan perempuan, apalagi di kategori artikel hanya ada Men, tidak ada Women. Hanya, sepertinya artikel seputar perempuan terhimpun di Popbela.com dan Popmama.com. Tolong koreksi kalau saya salah.   

Nilai plus IDN App

Teman-teman sudah pada tahu, kan, kelebihan artikel IDN Times? Dijamin raga dan pikiran tetap sehat. Lebih oke lagi kalau kalian membacanya via IDN App. Ini dia tiga alasan utamanya.

1. Akses cepat

Ini, sih, bukan rahasia umum lagi. Akses via aplikasi seluler biasanya memang lebih cepat, tidak seperti akses web situs yang harus melewati proses loading terlebih dahulu. Akses IDN App termasuk lancar jaya. Selama saya pakai, belum pernah ngadat atau eror. Mungkin yang perlu diperbaiki adalah kemudahan login. Saya harus login 3-5 kali sebelum bisa benar-benar masuk ke akun pribadi.   

2. Fitur atraktif

Tampilan antarmuka IDN App memanjakan mata. Artikel dengan thumbnail dari aneka kategori hadir minimalis, bersih, dan rapi di Home. Fitur-fiturnya atraktif. Si sulung paling suka fitur Tanya Jawab karena dia bisa langsung berinteraksi dan berkenalan dengan userIDN Times yang lain. Seru!     

Guess what, IDN App sudah punya fitur mode gelap atau dark mode. Fitur mode gelap adalah fitur di mana teks berwarna putih, sementara latar belakang berwarna hitam. Saya perhatikan, belum semua aplikasi baca berita memilikinya. Fitur ini sangat disukai Gen Z, termasuk si sulung. Selain menghemat daya ponsel, kesehatan mata terlindungi ketika kita menggunakan ponsel dalam jangka waktu lama dan di malam hari. 

 

Fitur mode gelap IDN App
 

3. Minim iklan

Kalian sering terganggu iklan saat membaca berita? Nah, baca berita via IDN App, minim iklan! Tidak ada iklan yang heboh gentayangan atau muncul tiba-tiba menutupi artikel. Saya hanya melihat satu iklan muncul ketika membuka aplikasi. Itu saja.   

IDN App bisa diinstal di App Store dan Google Play Store. Oiya, selain wartawan, kita juga bisa menulis di IDN Times via IDN App. Kalau lagi senggang, buka IDN App di ponsel, pilih Tulis Artikel, dan cicil ngedraf. IDN Times mewadahi karya-karya tulis Millenials dan Gen Z di IDN Times Community. Semua artikel melalui proses kurasi yang ketat sebelum tayang. Kaidah bahasa Indonesia dan orisinalitas karya tulis sangat dicermati.

Psssttt ... tulisan yang tayang ada honornya, lo. Besar honor tergantung pada views pembaca. Sekian views diganjar sekian poin. Poin akan dikonversikan ke rupiah. Berarti semakin banyak views, semakin besar pula honor kalian. Mantap, kan? Saya berencana menulis di IDN Times. Beberapa hari yang lalu sudah bikin akun. Ayo, kalian juga, dong! Kita ramaikan jagat maya dengan konten positif. Baca berita di IDN App dan coba menulis di sana, ya! [] Haya Aliya Zaki


Aksi Ikan untuk Anak #IUAK adalah Aksi Kepahlawanan Bunda

$
0
0

 

Dulu, kata “pahlawan” bermakna seseorang yang berjuang membela Tanah Air dan gugur di medan perang. Kini, makna kata “pahlawan” bergeser menjadi seseorang yang berjasa mengabdikan diri memajukan masyarakat sekitar dan layak diteladani.

Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan, tanggal 9 November lalu, FoodBank of Indonesia (FOI)meluncurkan aksi Ikan untuk Anak #IUAK di SD Negeri Johar Baru 10 Pagi, Jakarta Pusat. Acara dilaksanakan offline di Jakarta Pusat sekaligus online via Zoom Webinar. Fyi, FOI organisasi nirlaba yang berdiri pada 21 Mei 2015 di bawah Yayasan Lumbung Pangan Indonesia.


 

Aksi Ikan untuk Anak #IUAK

Kata Pak Hendro Utomo (Founder FOI), aksi #IUAK merupakan bagian dari rangkaian kampanye Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia. Boleh dikata, bunda adalah pahlawan pangan bagi keluarga. Sejak bayi lahir ke dunia, bunda-bunda secara alamiah memberikan ASI. Ketika anak sudah agak besar, bunda memasakkan makanan, menghidangkannya di atas meja, menyuapi, dst. Aksi 1000 Bunda beranggotakan bunda-bunda dari seluruh Indonesia yang bergerak membagi-bagikan makanan kepada anak-anak terutama balita dan usia dini.

Seperti yang sudah saya tulis di postingan FOI sebelumnya, pola pengasuhan anak sehari-hari sangat berpengaruh pada konsumsi gizi anak. Berdasarkan riset FOI, masih banyak anak Indonesia yang berangkat ke sekolah dengan perut lapar. Tambahan pula dengan adanya kondisi pandemi Covid-19. Jumlah kelaparan anak-anak di Indonesia kian meningkat. FOI bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan BeeJay Bakau Resort berusaha memberikan solusi dengan meluncurkan aksi #IUAK.      

 “Kami tergerak untuk membantu karena ini pekerjaan kemanusiaan dan tidak bisa ditunda. Kalau terlambat, kami khawatir efek stuntingpada anak menjadi irreversible,” demikian kata Pak Juda Mangitungdari BeeJay Bakau Resort (BBR). BBR berkecimpung di bisnis pengolahan ikan untuk keperluan ekspor selama 20 tahun. Jangan sampai kebutuhan ikan di luar negeri terpenuhi, tapi di negeri sendiri malah terabaikan. Nah lo. Jadi, tanpa berpikir dua kali, BBR menyambut baik program yang ditawarkan oleh FOI.      

Ikan sebagai pangan lokal pilihan

Selama ini kita sering mengimpor pangan dari luar negeri. Padahal, negeri kita punya buaaanyak sekali pangan lokal. Nilai gizinya juga tidak kalah dibandingkan pangan impor. Sudah saatnya kita kembali ke pangan lokal.

Lalu, kenapa ikan?

Kenapa tidak? Kita perlu menanamkan budaya makan sehat kepada anak-anak. Makanan sehat itu makanan yang bergizi, aman, dan halal. Salah satunya adalah ikan. Protein ikan berlimpah. Cara mendapatkannya cukup mudah karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya ikan.

Perlu diperhatikan, ikan merupakan pangan yang gampang rusak. Belilah ikan yang segar. Setelah dibeli, sebaiknya ikan langsung diolah. Kalau dibiarkan terlalu lama, ikan bisa terkontaminasi bakteri. Biasanya ikan yang menyebabkan alergi adalah ikan yang kualitasnya sudah tidak baik. Sebelum diolah, cuci ikan di bawah air keran yang mengalir. Sekali lagi, air keran yang mengalir, ya.  

Di acara, ada demo masak bersama chef dan bunda-bunda. Mungkin selama ini teman-teman bingung, bagaimana mengolah ikan supaya disukai anak-anak? Kan bosan kalau digoreng lagi, digoreng lagi. Ternyata, banyak cara kreatif mengolah ikan. Kita bisa membuat variasi olahan ikan menjadi bakso, naget, sop, steik, pepes, dan masih banyak lagi. Btw, bunda-bunda di acara tetap patuh pada protokol kesehatan. Meski asyik masak-masak, mereka tetap pakai masker dan jaga jarak. Salut!     

Ada yang bertanya, manakah yang lebih bagus, ikan air tawar atau ikan air laut? Menurut Ibu Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, ikan air tawar dan ikan air laut sama-sama bergizi. Hanya, ikan air laut memiliki kelebihan, yakni ada kandungan Omega 3 yang bermanfaat untuk perkembangan otak dan mata.

Selain di Jakarta, aksi #IUAK juga akan diadakan di Yogyakarta pada tanggal 16 November 2020 dan Surabaya pada tanggal 23 November 2020. Acara dilanjutkan dengan roadshow keliling ke enam kota lainnya di Indonesia. Aksi #IUAK berlangsung hingga 22 Desember 2020. Selain berbagi paket ikan, FOI memberikan edukasi pentingnya makan ikan dan cara kreatif mengolah ikan. 




Seru, ih, peresmian acara #IUAK di Jakarta Pusat dilakukan oleh bapak-bapak narsum dengan cara bareng-bareng memukul panci ha-ha. Kapan lagi yekan. Hingga kini sudah dibagi lebih dari 50 ribu paket ikan ke seluruh Indonesia. Semoga ke depannya lebih banyak pihak yang terlibat di kampanye-kampanye semacam ini, ya.

Terima kasih kepada FOI dan seluruh bunda di Indonesia. Bunda adalah pahlawan pangan bagi anak-anak. Sesuai dengan ajaran Alquran surat An-Nisa ayat 9, “Dan janganlah kita meninggalkan generasi yang lemah.” Kiranya tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang kelaparan nantinya. Aamiin. [] Haya Aliya Zaki


 

 

 

 

 

 

OKHOME, Solusi Bersih-Bersih AntiRibet!

$
0
0

 

Ibuk-ibuk kerap disebut sebagai ratu rumah tangga cieee. Senang, sih, senang, tapi kadang sebutan ini jadi “beban”, terutama kalau menyangkut soal kondisi rumah. Penginnya rumah selalu bersih dan rapi jali. Apa daya tangan hamba cuma dua ha-ha. Demi menjaga kewarasan jiwa dan raga, saya memakai jasa ART part time. Saya mendelegasikan sebagian pekerjaan domestik kepada ART ini.   

Dilalah sudah seminggu ART absen karena sakit. Sementara, saya mesti intens menemani si bungsu yang PJJ dan akan ujian semester. Belum lagi harus menangani beberapa job dari klien. Pusing lihat rumah berantakan dan kotor. Pikiran jadi butek. Saya juga khawatir anak-anak jatuh sakit.     

Teman-teman pasti pahamlah ya layanan pembersihan GoClean (GoLife) dari Gojek. Dulu saya langganan jasa GoClean kalau ART berhalangan datang. Sayang, sejak pandemi, layanan ini ditutup. Jadi, jadi, ke mana kini aku harus mengadu hu-hu-hu.

 

Layanan pembersihan OKHOME

Terus, saya dapat info tentang layanan pembersihan OKHOME. OKHOME adalah layanan pembersihan premium untuk rumah, apartemen, kantor, dll yang beroperasi sejak 2016. Wah, ke mana aja saya kok baru tahu. Mereka mengklaim mampu membersihkan semua komponen rumah dengan detail dan paripurna. Saya stalking akun Instagram @okhome_cleaning untuk memastikan. Banyak figur publik yang sudah memakai jasa mereka dan merasa puas. Kenapa saya tidak mencoba?

Aplikasi OKHOME
 

Cara memesan layanan OKHOME

First thing first, instal aplikasi OKHOME di Google Play Store atau App Store dan buat akun. Pilih servis With Tool atau No Tool. Saya memilih servis With Tool karena ogah ribet menyediakan macam-macam peralatan kebersihan sendiri. Pastinya peralatan kebersihan dari OKHOME lebih mumpuni yekan.

OKHOME punya 3 produk layanan, yakni Basic Care, Move-in, dan Customer Instruction. Cleaning coverage areas meliputi kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan bagian dalam rumah lainnya. OKHOME juga punya layanan pembersihan spesial (deep clean). Kalau kulkas, dapur, dan toilet kalian kotor membandel atau sudah lama tidak dibersihkan, kalian bisa mencoba layanan ini. 

Oiya, hampir lupa. OKHOME punya 2 layanan baru, yakni Disinfection Service. Yes, layanan yang totally kita butuhkan saat pandemi. Setuju? Layanan ini bisa dipesan bersamaan dengan layanan pembersihan rumah dan sedang ada diskon 50%, lo. Berikutnya, layanan Service AC untuk membersihkan dan mereparasi AC dengan harga terjangkau.

 

 

Langganan OKHOME bulanan hanya Rp900 ribuan

Teman-teman yang butuh jasa OKHOME secara rutin, tidak perlu bolak-balik pesan. OKHOME New Subscription adalah layanan berlangganan cleaning bulanan yang terdiri atas 3 paket cleaning. Cek paket-paketnya di bawah ini. Pilih mana suka.         

   

Layanan OKHOME oke tidak?

Staf OKHOME yang ke rumah saya adalah Mas Kusnanda. Mas Kusnanda on time sekali, persis 15 menit sebelum jadwal, dia sudah tiba. Protokol kesehatan dipatuhi selama bekerja dari memakai masker, face shield, sampai sarung tangan. Sebelum dan selesai bekerja, Mas Kusnanda mencuci tangan.  

Saya meminta Mas Kusnanda menyapu sekalian mengepel teras, lantai dapur, dan kamar depan. Kebetulan saya sudah selesai cuci baju dan cuci piring. Mas Kusnanda sangat cekatan. Ramah, tapi tidak banyak bicara. Yaiyalah namanya orang lagi kerja. Semua sudut ruangan dibersihkan tanpa terkecuali. Meja dan kaca lemari dilap kinclong. Perlengkapan kosmetik dan skincare saya di atas meja rias bahkan dilap satu per satu, lalu disusun apik sesuai bentuk serta tingginya ha-ha. Keren. 
  

Selain itu, saya juga meminta Mas Kusnanda melakukan deep clean pada kasur dan sofa. Btw, sejak dibeli, kasur kami belum pernah dibersihkan sama sekali hiiiy. Lagian bingung bagaimana cara membersihkannya. Palingan saya jemur di bawah sinar matahari sambil dikebut (dipukul-pukul) aja. Kalau sofa, pernah, sih. Saya meminta ritel tempat saya membeli sofa untuk membersihkan, tapi harga jasanya lumayan pricey. Cukup sekali, deh.   

Kasur dan sofa saya dibersihkan Mas Kusnanda dengan alat vakum khusus (vacuum cleaner dengan sinar UV). Debu disedot sampai ke akar-akarnya. *halah* Kaget pol waktu melihat debu kasur kami ... ampuuun! Kok bisa selama ini kami tidur dengan debu sebanyak itu! Kasur sudah bersih, kotoran dan tungau kabur semua, malamnya saya pun menjelma menjadi sleeping beautyalias tidur nyenyak.   

 







Kotoran dari kasur saya yang wow banget!


Alhamdulillah, so farsaya puas dengan pelayanan OKHOME yang oke banget! Teman-teman yang butuh bala bantuan buat bersih-bersih, terutama ibuk-ibuk repot punya baby dan anak kecil, sila kontak OKHOME. Kebersihan harus benar-benar dijaga, apalagi saat pandemi begini, kan.

Jangan lupa instal aplikasi OKHOME di Google Play Store atau App Store terlebih dahulu. Ada promo buat pelanggan baru diskon 30% dengan kode voucher DISKON30HAI. Bisa pesan hari ini datang hari ini (On Demand Service). Untuk sementara waktu, OKHOME hanya melayani pelanggan di wilayah Jabodetabek dan Tangsel. Semoga wilayah lain segera menyusul, ya. [] Haya Aliya Zaki

 

 

 

Belajar Cukur Rambut dan Raih Cuan dari Barberman Presiden RI

$
0
0

 

Kita sudah ada di penghujung tahun 2020, tapi sepertinya belum ada tanda-tanda pandemi Covid-19 akan berakhir, ya. Selain sektor kesehatan, tidak ada yang menyangka kalau dampak pandemi di sektor ekonomi pula sedemikian hebatnya. Satu per satu perusahaan bangkrut dan terpaksa melakukan PHK massal. Karyawan dirumahkan tanpa gaji, apalagi pesangon. Jangankan masyarakat kecil, mereka yang selama ini tangannya berada di atas pun kini menjadi tangan yang butuh bantuan. Sedih euy.

Di tengah pandemi, orang-orang berjuang menyambung hidup dengan caranya masing-masing. Mau tidak mau kita kudu beradaptasi. Lihat saja, perusahaan maskapai beralih menjual gorengan olahan sendiri. Perusahaan pakaian ramai-ramai menjual masker. Perusahaan furnitur banting setir menjual peti mati. Janji Allah pasti, tidak ada yang bisa mengubah nasib suatu kaum selain kaum itu sendiri.  

Kalau saya perhatikan, nih, teman saya terutama ibuk-ibuk, pada terjun ke bisnis kuliner. Jualannya macam-macam dari lauk pauk, roti, sampai asinan. Ada yang menyalurkan keahlian di dapur, ada yang hasil dari belajar singkat. Logis, yang namanya manusia meski pandemi tetap butuh makan. Promosi bisa memanfaatkan media sosial dan grup WhatsApp. Yaythe power ofibuk-ibuk ha-ha!

Hm, banyak memang yang melirik bisnis kuliner karena dianggap paling punya kans di saat pandemi. Lalu, gimana dengan bisnis cukur rambut? Iya, cukur rambut! Hayooo ... siapa yang sejak pandemi belum berani ke tukang cukur rambut a.k.a barberman? Cowok-cowok mendadak pasrah berambut gondrong. Padahal, cukur rambut bermanfaat untuk kesehatan, bukan cuma gaya-gayaan doang. Cukur rambut secara rutin bisa membantu mengatasi rambut rontok dan rambut bercabang. Rambut pendek tentu lebih mudah dijaga kebersihannya. Poin penting saat pandemi begini.                             

  

BERGURU, mulai bisnis baru dari hobi yang seru

            Terus, solusinya? Teman-teman pernah kepikiran tidak untuk belajar mencukur rambut? Pandemi memaksa kita untuk bisa melakukan segala sesuatu dari rumah, termasuk mencukur rambut. Saya sudah praktik mencukur rambut anak-anak ketika mereka masih bayi ha-ha! Peralatannya alat cukur biasa saja, yang penting baru dan bersih.  

            Tapi, mencukur rambut bayi yang babat habis itu pastinya beda dong dengan mencukur rambut orang gedean. Butuh tip dan trik tersendiri. Waktu googlingdi YouTube, saya nemu video BERGURU bit.ly/Berguru_E5_HAdari Ninja Xpress tentang belajar mencukur rambut dari rumah. Oiya, udah pada tahu belum kalau Ninja Xpress punya banyak konten inspiratif? Salah satunya konten BERGURU ini.

BERGURU adalah singkatan dari Belajar Ragam Usaha Baru. BERGURU sharing tentang ide bisnis yang berasal dari hobi dan mudah dilakukan dari rumah. Konten BERGURU tayang seminggu sekali dengan topik yang berbeda-beda. Sebelumnya ada topik tentang bisnis aquascape (tanaman hias di dalam akuarium), bertani di rumah perkotaan, tote bag dari sampah plastik, dll. Kali ini topiknya tentang belajar mencukur rambut dari rumah oleh Kang Herman, barberman orang nomor 1 di Indonesia alias barberman Presiden RI Joko Widodo! Cerita punya cerita, ternyata cukur rambut bisa menjadi peluang bisnis yang oke, lo. 


Kang Herman dan bisnis barbershop

Dulu Kang Herman bekerja sebagai barberman di barbershopdi sebuah mal besar di Jakarta sejak tahun 2000. Lama, ya? Berawal dari Mas Kaesang, putra presiden RI, yang cocok dengan sentuhan tangan Kang Herman, Kang Herman mendapat kesempatan mencukur rambut Pak Jokowi. Dan, jadilah seterusnya Kang Herman barberman kepercayaan Pak Jokowi.

Sekitar tahun 2013, Kang Herman mantap membangun bisnis barbershop sendiri. Modalnya hanya Rp2 juta untuk membeli alat-alat mencukur. Menurut Kang Herman, yang mahal adalah skill mencukurnya. Seorang barberman harus tahu teknik menggunting, apa saja jenis rambut, model rambut yang sedang tren, dll. Tapi, jangan khawatir, skill kan bisa dipelajari. Siapa sangka, bisnis barbershop memiliki prospek bagus. Dari modal hanya Rp2 juta, kini bisnis Kang Herman meraup cuan Rp1 juta setiap hari. Sebulan berapa, Saudara-saudara? Hitung sendirilah ha-ha! Lumayan sekaliii! Kalian tertarik?  `

 



   

Kampanye #ObsesiUntukNegeri Ninja Xpress

Saya sudah sebutkan di atas kalau konten BERGURU merupakan konten akun YouTube Ninja Xpress. Ninja Xpress merupakan jasa pengiriman paket andalan. Hadir sejak 2015, Ninja Xpress mendukung bisnis UMKM dan brand lokal dengan menciptakan solusi pengiriman yang menjangkau beragam skala bisnis dan berbasis teknologi memadai. 

Salut, Ninja Xpress mendukung UMKM dan brand lokal untuk berkembang. Kampanye #ObsesiUntukNegeri diluncurkan. Isinya program inisiatif Ninja Academy. Saat ini Ninja Xpress juga sedang berkolaborasi melalui konten YouTube bersama kreator lokal untuk mendukung UMKM dan brandlokal menghadapi pandemi. Salah satunya adalah BERGURU. Bukti nyata kalau Ninja Xpress memiliki program yang sejalan dengan pemerintah demi meningkatkan ekonomi negeri.   

Kembali ke soal cukur rambut. Satu hal yang paling saya suka, acara cukur rambut di rumah bisa jadi momen quality time bersama keluarga, lo. Asyik! Teman-teman jangan lupa tonton terus YouTube Ninja Xpress. Next, topik bisnis apa lagi yang bisa kita pelajari bareng-bareng di BERGURU, ya? Kalian ada usul? Buruan subscribe dan like akun YouTube Ninja Xpress supaya enggak ketinggalan![] Haya Aliya Zaki

 


Viewing all 289 articles
Browse latest View live